Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Properti di Jakarta Tidak Akan Jatuh jika Ibu Kota Pindah

Hari Gani memandang harga properti di Provinsi DKI Jakarta akan tetap stabil hingga beberapa tahun mendatang, meski ibu kota akan pindah

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Harga Properti di Jakarta Tidak Akan Jatuh jika Ibu Kota Pindah
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Gambar udara kawasan Kelurahan Samboja Kuala, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (27/8/2019). Sejak ditetapkannya Sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menjadi lahan Ibu Kota Negara yang baru, harga tanah di sekitar yang berdekatan dengan lokasi IKN naik hingga empat kali lipat. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Bidang Tata Ruang Real Estat Indonesia (REI), Hari Gani memandang harga properti di Provinsi DKI Jakarta akan tetap stabil hingga beberapa tahun mendatang, meski ibu kota akan pindah ke Kalimantan Timur.

Menurutnya, kota megapolitan sebesar Jakarta akan mampu mempertahankan harga properti, karena pengaruh fungsinya sebagai pusat perekonomian dan pengembangan industri.

"Kalau hanya satu fungsi yang dikeluarkan ke ibu kota baru yakni pemerintahannya. Bagi kami nggak ada rasa khawatir harga properti di Jakarta akan turun," jelas Hari di Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Namun, ia tidak menampik akan ada goncangan di awal pasca pemindahan ibu kota tetapi nanti akan sampai titik keseimbangan baru.

"Kami optimis harga properti di Jakarta akan tetap bagus karena ketersedian infrastruktur yang terus bertumbuh, kecuali kalau Jakarta infrastrukturnya tidak ditambah mungkin bisa kekejar dengan kota lainnya," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo memutuskan Kalimantan Timur menjadi lokasi ibu kota baru.

"Hasil kajian menyimpulkan ibu kota baru ada di sebagian di kabupaten Penajam Utara dan sebagian Kutai Kartanegara," ucap Jokowi.

Baca: IEMS 2019, BPPT Hadirkan Inovasi Stasiun Pengisi Daya Kendaraan Listrik

Berita Rekomendasi

Ia menerangkan alasan pemindahan ibu kota ke wilayah itu telah berdasarkan hasil kajian, yakni resiko ancaman bencana minimal mengancam seperti banjir, gempa bumi, tsunami, gunung berapa, tanah longsor.

Kedua, lokasi berada di tengah-tengah sehingga strategis.

"Serta lokasinya terletak berdekatan dengan perkotaan yang berkembang seperti Samarinda dan Balikpapan dengan infrastruktur yang lengkap," jelas Jokowi.

Terakhir, kata Jokowi, lahan yang dikuasai oleh pemerintah cukup luas.

"Lahan yang dikuasai oleh pemerintah adalah kurang lebih 180ribu hektar," kata Jokowi.

Ia memastikan, pemindahan ibu kota ke wilayah baru melingkupi pusat pemerintahan.

Sementara, pusat bisnis, keuangan, maupun perdagangan tetap berada di DKI Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas