Belajar dari Direktur Kepatuhan BJB Agus Mulyana
Eks Plt Dirut Bank BJB ini dinilai berhasil mengelola risiko dalam tubuh Bank BJB yang terbukti dapat memberi rasa aman
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Kepatuhan Bank BJB Agus Mulyana, belum lama ini dinobatkan sebagai The Most Committed Governance, Risk and Compliance (GRC) Leader 2019 dalam ajang TOP GRC.
Eks Plt Dirut Bank BJB ini dinilai berhasil mengelola risiko dalam tubuh Bank BJB yang terbukti dapat memberi rasa aman sekaligus menunjang pertumbuhan perusahaan.
Pria kelahiran Bandung yang akrab disapa Amul ini meyakini bahwa manajemen risiko yang baik dalam tubuh perusahaan menjadi salah satu kunci utama setiap aktivitas bisnis.
Meski lebih banyak berada di balik layar, manajemen risiko memiliki peran yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Baca: Genjot Kinerja, Bank BJB Andalkan Digitalisasi
Baca: Pengelolaan Risiko Dinilai Sangat Baik, bank bjb Raih Penghargaan TOP GRC 2019
Tanpa manajemen risiko dan prinsip tata kelola yang baik, kesehatan perusahaan akan terganggu juga terancam.
Dengan manajemen yang baik, berbagai langkah pengambilan keputusan yang dijalankan perbankan bisa terhindar dari risiko merugikan, bahkan mendorong ekspansi keuntungan pada level optimal.
"Direktorat Kepatuhan akan menjadi lokomotif dalam mengawal bisnis dan menjadi contoh sesuai tata kelola perusahaan yang baik. Sustainable business penting untuk menumbuhkan awareness risiko bisnis dalam jangka panjang," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/9).
Indikator keberhasilan pola manajemen risiko di Bank BJB dapat dilihat dari kualitas kredit perseroan yang terjaga baik.
Selain itu, Bank BJB berhasil menjaga non performing loan (NPL) pada level 1,7%.
Angka ini lebih baik dari rata-rata NPL industri perbankan nasional hingga Mei 2019 yakni sebesar 2,61%.
Agus juga mampu membawa Bank BJB meraih penghargaan TOP GRC 2019 #4 Stars karena dinilai telah menerapkan manajemen risiko dan kepatuhan yang sangat baik. Penghargaan ini dinilai dari tiga aspek utama, yakni sistem, infrastruktur dan implementasi tata kelola perusahaan.
Selain itu, Agus Mulyana selalu mengedepankan prinsip good corporate governance (GCG) di dalam tubuh Bank BJB.
Perseroan jugarajin meraih penghargaan terkait pengendalian gratifikasi dan tertib LHKPN dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak tahun 2012, baik itu sebagai BUMD yang melaporkan gratifikasi terbanyak, BUMD dengan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) terbaik, maupun BUMD dengan sistem pengendalian gratifikasi terbaik.
"Seluruh keputusan perusahaan harus selalu didasarkan pada prinsip tata kelola yang baik, didukung analisis tajam untuk melihat berbagai peluang, dan ikhtiar demi mempertahankan kebutuhan nyata berkelanjutan. Penerapan sistem tata kelola ini juga merupakan upaya untuk menghindari potensi fraud yang merugikan banyak pihak," ujar Agus.