Pengerjaan Proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek II Terhambat SUTET
pemindahan towet SUTET sudah ingin dilakukan pada April 2019, namun karena ada perhelatan Pemilu 2019 diundur menjadi September 2019
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyambungan span proyek Tol Layang (elevated) Jakarta-Cikampek II terkendala kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di KM 17 atau sekitar kawasan Apartemen Grandhika City, Bekasi Timur.
PT Waskita Karya (Persero) sempat menghentikan pekerjaannya, karena gelombang elektromagnetik yang dihasilkan kabel SUTET dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan pekerja.
"Salah satu tantangan utama pekerjaan kita yaitu ada SUTET di KM 17. Ini jadi kendala buat LRT dan KCIC (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) juga," kata Project Manager Tol Jakarta- Cikampek II Elevated Fatkhur Rozaq di lokasi proyek KM 19B, Kamis (18/9/2019).
Baca: Agar Penerbangan Lebih Nyaman, Ini Daftar Pertanyaan yang Bisa Diajukan pada Pramugari
Baca: Progres Sudah 96,5 Persen, Tol Layang Jakarta-Cikampek II Ditargetkan Bisa Dipakai Nataru Tahun Ini
Guna meneruskan proyek tersebut, SUTET di KM 17 perlu ditinggikan hingga 100 meter.
Awalnya, pemindahan towet SUTET sudah ingin dilakukan pada April 2019, namun karena ada perhelatan Pemilu 2019 diundur menjadi September 2019.
"Pekerjaan atau kegiatan yang berpotensi ada gangguan stabilitas nasional sementara ditunda, sehingga kita baru bisa bekerja setelah Lebaran," jelasnya.
Adapun waktu pengerjaan yang dibutuhkan untuk memindah tower SUTET yaitu selama 7 minggu, dengan cara memadamkan listrik yang dipasok SUTET tersebut setiap Sabtu dan Minggu.
Fatkhur mengatakan, pada 8 September lalu, peninggian kabel di KM 27 itu sudah dilakukan.
"Alhamdulillah kemarin sudah terealisasi peninggian kabel sementaranya pada 8 September, sehingga hambatan untuk menyelesaikan proyek elevated ini sudah tertangani," kata dia.
Dia menambahkan, seraya menunggu peninggian kabel itu, Waskita Karya berinovasi dengan melakukan pengaspalan di sejumlah titik yang telah tersambung.
Untuk titik yang terputus akibat belum tersambungnya jalur di bawah SUTET, dilakukan mekanisme aspal transfering system.
Sebagai informasi, berada tepat di atas tol Japek eksisting, tol Japek II elevated membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai dengan Sta 47+500) dengan total panjang 36,4 kilometer.
Proyek ini dikerjakan oleh Waskita Karya bekerja sama dengan PT Acset Indonusa Tbk (ACST). Adapun nilai kontrak proyek Jakarta-Cikampek II elevated ini yaitu Rp13,53 triliun.