Kemarin IHSG Ambles karena Hengkangnya Dana Asing, Bagaimana dengan Prediksi Hari Ini?
Penurunan indeks kemarin juga dipicu oleh hengkangnya dana asing dari pasar saham Indonesia.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.OM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih diselimuti sentimen negatif pada transaksi perdagangan kemarin, Kamis (7/11/2019). Data RTI menunjukkan, pada penutupan market, IHSG turun 0,84% atau 51,92 poin ke level 6.165,62.
Jika dilihat secara sektoral, ada delapan sektor yang memerah. Empat sektor dengan penurunan terbesar di antaranya sektor barang konsumen yang turun 1,71%, sektor tambang turun 1,58%.
Kemudian, sektor aneka industri turun 1,41%, dan sektor perkebunan turun 1,06%. Sedangkan dua sektor yang berhasil bertahan di zona hijau adalah sektor industri dasar yang naik 0,88% dan sektor konstruksi yang naik 0,23%.
Penurunan indeks kemarin juga dipicu oleh hengkangnya dana asing dari pasar saham Indonesia.
Asal tahu saja, nilai penjualan bersih asing atawa net foreign sell mencapai Rp 1,12 triliun di pasar reguler dan Rp 1,35 triliun di semua pasar (all market).
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah:
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 714 miliar
Sejumlah broker asing yang mencatatkan penjualan terbesar atas saham BRI selama transaksi kemarin yakni: JP Morgan Sekuritas senilai Rp 264,907 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 225,166 miliar, dan UBS Securities Indonesia senilai Rp 138,899 miliar.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 158,6 miliar
Sejumlah broker asing yang mencatatkan penjualan terbesar atas saham TLKM.
Antara lain: UBS Securities Indonesia senilai Rp 152,447 miliar, Morgan Stanley Indonesia senilai Rp 124,233 miliar, dan Maybank Kim Eng Securities senilai Rp 47,132 miliar.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 131,6 miliar.
Sejumlah broker asing yang mencatatkan penjualan terbesar atas saham BBCA adalah: CSLA Indonesia senilai Rp 174,899 miliar, JPMorgan Sekuritas senilai Rp 75,674 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 66,719 miliar.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pelemahan IHSG hari ini disertai dengan aksi net sell asing besar-besaran masih tidak terlepas dari imbauan Presiden Joko Widodo agar perbankan memotong suku bunga kredit dan pinjaman.