Transaksi Rp 300 Triliun/Tahun, Pasar Modest Wear Tanah Air Punya Potensi Besar
Destry Damayanti menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri modest wear.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri fashion khususnya bisnis modest wear atau busana muslim saat ini menjadi salah satu sektor penopang pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Dikenal sebagai negara yang memiliki mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, industri pakaian di negara ini, khususnya yang berfokus pada bidang modest wear tentunya tumbuh melalui beragam inovasi.
Dalam acara bertajuk 'Road to Sustainable Fashion' yang digelar dalam gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menilai bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri modest wear.
Karena bisnis modest wear kini telah merambah ke seluruh penjuru dunia.
Indonesia pun menghabiskan sekitar USD 20 miliar atau senilai Rp 300 triliun terkait transaksi bisnis busana muslim ini.
"Indonesia merupakan konsumen busana muslim terbesar ke-3 di dunia yang menghabiskan sebesar USD 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun," ujar Destry, dalam acara yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2019).
Tentunya, mengglobalnya bisnis modest wear ini membuat para pelaku bisnis fashion harus cerdas dalam berinovasi dan berkompetisi, baik dalam pasar lokal hingga global.
Baca: Biasa Pakai Barang Bermerek, Nia Ramadhani Tetap Curi Perhatian Saat Ber-fashion Murah Meriah
Oleh karena itu ia berharap agar oara pelaku bisnis fashion tanah air mampu membangun kerja sama secara global untuk meningkatkan lini fashion mereka di kancah dunia.
"Maka produk fashion muslim Indonesia, potensial sebagai komoditi untuk mengintegrasikan kerja sama internasional," kata Destry.
Selain itu, potensi modest wear yang sangat besar di tanah air diharapkan juga mampu mendorong dunia untuk mengenal Indonesia sebagai salah satu pusat industri halal.
"Dan menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal global," tegas Destry.
Perlu diketahui, pemerintah memang tengah gencar menggaungkan promosi agar Indonesia dikenal sebagai pusat modest fashion dunia.
Terkait Road to Sustainable Fashion yang digelar dalam ISEF 2019 pada 14-15 November 2019, BI bekerjasama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) serta Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC).
Sedangkan untuk gelaran ISEF 2019 telah dimulai pada 12 November lalu dan akan ditutup pada 17 November mendatang.