Presiden Jokowi Kaget Ditegur Bos IMF dan Sekjen PBB soal Tambang Batubara
Presiden Joko Widodo mengaku sempat diingatkan oleh petinggi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan International Monetary Fund
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengaku sempat diingatkan oleh petinggi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan International Monetary Fund ( IMF) lantaran Indonesia masih kencang dalam mengelola tambang batu bara untuk dijadikan bahan baku energi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka acara Indonesia Mining Association (IMA) Award di Jakarta, Rabu (20/11/2019). Jokowi mengaku diingatkan oleh Sekretaris PBB Antonio Guiterez saat ASEAN Summit di Bangkok beberapa waktu lalu.
"Di Bangkok kemarin, di ASEAN Summit saya bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres. Disampaikan kepada saya, Presiden Jokowi hati-hati urusan pertambangan. Hati-hati dengan urusan batubara," kata Jokowi.
"Dia mengajak saya untuk mulai, ternyata, ya ternyata, agar Indonesia mengurangi penggunaan batubara untuk pembangkit tenaga listrik," tuturnya.
Menanggapi teguran itu, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia saat ini belum bisa beralih dari batu bara untuk kebutuhan energi listrik. "Ya, saya jawab, sekarang masih dibutuhkan," kata dia.
Baca: Menteri Basuki Pastikan Tanah Ibu Kota Baru Bebas Kandungan Batubara
Selanjutnya, Jokowi juga mengaku bahwa saat bertemu Managing Director IMF Kristalina Ivanova, IMF juga menyampaikan hal yang sama terkait penggunaan batu bara di Indonesia.
Jokowi mengaku sempat kaget karena dua kali berturut-turut ditegur oleh tokoh dunia soal penggunaan batu bara.
"Yang saya kaget, kok mengatakan hal yang sama. 'Presiden Jokowi hati-hati penggunaan batu bara ke depan oleh Indonesia dalam rangka pembangkit tenaga listrik'. Saya jawab hal yang sama," kata Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi berjanji pelan-pelan Indonesia akan berusaha mengalihkan sumber energi dari baru bara ke energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, mulai dari tenaga air, tenaga angin, tenaga matahari dan geotermal lain.
"Karena memang untuk mengubah langsung, mengganti langsung, saya kira kita perlu tahapan. Saya sampaikan seperti itu," kata Jokowi. "Tapi yang perlu kita garis bawahi bersama bahwa dunia itu sudah menuju kepada energi yang ramah lingkungan. Semua harus mulai siap-siap dan hati-hati," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Mengaku Sempat Diingatkan PBB dan IMF soal Batu Bara".