Tahun Depan Danone Aqua Alokasikan Penggunaan 50 Persen Energi Listrik Terbarukan
Danone Aqua menargetkan penggunaan 50 persen energi listrik terbarukan 100 persen pada 2030.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Danone Aqua berkomitmen upaya pemenuhan target Pemerintah RI untuk penggunaan energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.
Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, penggunaan energi terbarukan merupakan langkah menjaga keberlanjutan lingkungan.
Untuk mendukung ini pihaknya menggunakan teknologi photovoltaic atau solar panel berkapasitas 5674 KWp pada 2020.
Ia mengatakan, Danone Aqua menargetkan penggunaan 50 persen energi listrik terbarukan pada 2020 dan 100 persen pada 2030.
Tahun ini Danone Aqua telah menggunakan energi listrik terbarukan 40 persen untuk operasional perusahaan.
“Ini upaya kami menangani perubahan iklim dan dukungan terhadap target pemerintah Indonesia terkait penggunaan listrik yang bersumber energi terbarukan,” terangnya.
Baca: Realisasi Baru 13 Persen, Indonesia Disarankan Lipatgandakan Bauran Energi Terbarukan
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (Dirjen EBTKE) FX Sutijastoto sebelumnya menegaskan pemerintah Indonesia tengah mengejar target elektrifikasi 100 persen.
Untuk mencapai target, pemerintah mendorong pengurangan gas emisi dan juga efek rumah kaca.
Baca: 847 Developer Muda Adu Aplikasi di Pertamina Energy Hackathon 2.0
“Saat ini rasio elektrifikasi di seluruh wilayah Indonesia baru sekitar 98,86 persen. Dengan EBT yang terus didorong, rasio elektrifikasi dalam negeri bisa menyentuh angka 100 persen,” katanya di acara Indonesia-Jerman Renewable Energy Day (RE Day) 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Dia mengatakan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk turunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan Paris Agreement.
Pemerintah juga punya tugas besar membuka akses listrik ke semua wilayah Indonesia yang masih tersisa 1,02 persen.
Dia juga mengatakan untuk mendorong elektrifikasi pada EBT memiliki banyak sekali tantangan di antaranya luas wilayah setiap daerah yang berbeda dan investasi tinggi.
"Tantangan EBT dari sisi teknis ekonomi hingga keberlanjutan. Kerjasama ini menjadi rekomendasi bagi para pemangku kepentingan sekalifus memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Jerman," ujarnya.