Ahok Diberi Tugas Utama Turunkan Impor Migas, Jokowi Pernah Beri Teguran Langsung
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok telah resmi menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Penulis: Daryono
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Dalam rapat yang dihadiri seluruh menteri dan seluruh kepala lembaga itu, Presiden menunjukkan data impor yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Nilai impor Januari-Mei turun mencapai 9,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Namun, Jokowi menilai angka tersebut belum memuaskan karena nilai impor masih tinggi.
"Coba dicermati angka-angka ini dari mana kenapa impor jadi sangat tinggi, kalau didetailkan lagi migasnya ini naiknya gede sekali," kata Jokowi.
"Hati-hati di migas Pak Menteri ESDM, yang berkaitan dengan ini. Bu menteri BUMN yang berkaitan dengan ini karena rate-nya yang paling banyak ada di situ," kata Kepala Negara.
2. Pasca-Ditegur soal Impor Migas, Dirut Pertamina Lapor ke Jonan
Sehari setelah adanya teguran dari Jokowi, Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati memberikan laporan kepada Menteri ESDM saat itu, Ignasius Jonan.
Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan laporan Nicke ke Jonan, pada periode Januari-Mei 2019, total impor crude, product, dan LPG mengalami penurunan sebanyak 24 persen ketimbang periode yang sama pada tahun lalu.
Di 2019 ini, total impor crude alias minyak mentah, product, dan LPG sebesar 7,3 miliar dollar AS.
Sedangkan di 2018 lalu sebesar 9,6 miliar dollar AS.
Jika dirincikan, impor crude pada periode Januari-Mei 2019 sebesar 2,2 miliar dollar AS atau turun 49 persen.
Sedangkan pada periode yang sama pada tahun lalu impor crude mencapai 4,3 miliar dollar AS.
Selanjutnya, untuk produk gasoline, avgas, avtur dan gasoil realisasi impornya pada tahun ini sebesar 3,9 miliar dollar AS.
Angka tersebut turun 6 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 4,2 miliar dollar AS.