Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Setoran Pajak Kurang Rp 400 Triliun, Kinerja Pajak Indonesia Jauh dari Harapan

Pemilu yang diadakan pada April secara tidak langsung telah mengurangi ruang improvisasi pemerintah dalam pemungutan pajak

Editor: Sanusi
zoom-in Setoran Pajak Kurang Rp 400 Triliun, Kinerja Pajak Indonesia Jauh dari Harapan
Harian Warta Kota/henry lopulalan
ilustrasi: SERAHKAN SPT- Warga sedang menunggu giliran untuk menyerahkann Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak PPh periode 2016 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Menteng , Jl. KH. Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DDTC Fiscal Research menyatakan, kinerja pajak Indonesia hampir pasti jauh dari harapan didorong ancaman resesi global, khususnya pertumbuhan ekonomi negatif secara berulang di negara-negara yang ekonominya besar.

Partner DDTC Fiscal Research B Bawono Kristiaji mengatakan, dampak resesi perekonomian negara besar terhadap ekonomi global cukup besar bukan isapan jempol.

Baca: Ekonomi Melambat, Pemerintah Diminta Revisi Target Pajak 2020

Baca: Menkeu Sri Mulyani Tetap Optimistis Meski Setoran Pajak Tekor Rp 400 Triliun

"Permintaan global yang menurun telah membuat negara yang berbasis ekspor ‘kelimpungan’. Perang dagang bukan lagi ancaman, tapi mulai menjadi kenyataan," ujarnya di Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Imbasnya, Bawono menjelaskan, global supply chain terganggu dan sayangnya hal ini tidak direspons secara cepat pada semester I 2019.

"Faktor pemilu agaknya jadi alasan. Pemilu yang diadakan pada April secara tidak langsung telah mengurangi ruang improvisasi pemerintah dalam pemungutan pajak," katanya.

Sementara, upaya untuk menghindari kegaduhan dan menjamin kondusivitas situasi politik menjadi tema besar agenda pemerintahan pada kuartal I 2019.

BERITA REKOMENDASI

"Selain itu, adanya pemilu membuat perilaku untuk wait and see. Memang benar bahwa masih ada beberapa persoalan fundamental dari sektor pajak di Indonesia, di antaranya tingginya sektor informal, kelembagaan, struktur penerimaan yang rentan goncangan, dan sebagainya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas