Machine Learning AI Bisa Bantu Sektor Perbankan Pelajari Riwayat Calon Nasabah
Inovasi yang digadang-gadang akan menjadi tren masa depan ini disebut mungkin saja akan masuk ke sektor perbankan tanah air
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (8/12/2019) lalu, berdasar penelitian, sekitar 200.000 pekerjaan akan digantikan oleh robot selama 10 tahun mendatang di seluruh industri keuangan di Amerika Serikat (AS).
Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa pekerjaan seperti back office, call center hingga karyawan perusahaan bisa dipangkas sekitar seperlima hingga sepertiga untuk digantikan robot.
Sektor keuangan di AS merupakan bidang yang paling dipengaruhi teknologi dibandingkan sektor lainnya.
Menurut seorang analis senior di Wells Fargo Securities, Mike Mayo, sektor ini menghabiskan sekitar 150 miliar dolar AS hanya untuk pemanfaatan teknologi.
Ia mengatakan bahwa industri tersebut telah mengungguli pasar pada abad ini yakni sebesar 70 persen.
Namun investasi besar dalam teknologi ini tentunya harus terbayar dengan menurunkan pembiayaan dari waktu ke waktu, terutama untuk bank-bank besar.
"Ini harus mengarah pada efisiensi rekor dan keuntungan pangsa pasar oleh pemain skala, dan tentu saja mencerminkan tema kami 'Goliath adalah kemenangan'," kata Mayo.
Ia menegaskan, "Dekade berikutnya harus menjadi dekade terbesar bagi pemanfataan teknologi pada bank sepanjang sejarah perbankan. Anda akan melihat modal terbesar untuk pertukaran tenaga kerja dalam sejarah".
Mendorong transformasi menjadi otomatisasi diyakini dapat mengurangi jumlah 'pekerjaan berulang' yang dilakukan oleh manusia, seperti input data.
"Dengan otomatisasi ini, kesalahan yang anda lakukan akan jauh lebih sedikit. Di era robot, anda hanya membutuhkan lebih sedikit orang untuk melakukan tugas itu dan nasabah tentunya akan jauh lebih puas".
Sementara mitra Deloitte yang memimpin praktik inovasi layanan keuangan global Wells Fargo Securities, Michael Tang mengatakan penggunaan robot akan menjadi 'perubahan dramatis'.
"Kami sudah melihat tanda-tanda itu dengan chatbots, dan beberapa orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka sedang mengobrol dengan mesin AI karena mereka hanya menjawab pertanyaan".