Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dulu Jualan di Emperan Toko, Mama-mama di Jayapura Kini Bisa Berdagang di Pasar Bersih

Pasar Mama Mama merupakan bangunan 4 lantai dengan lantai ubin dengan atap galvanil yang ditopang material baja ringan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Dulu Jualan di Emperan Toko, Mama-mama di Jayapura Kini Bisa Berdagang di Pasar Bersih
HANDOUT
Suasana pedagang di Pasar Mama Mama di Jalan Percetakan, Kota Jayapura. 

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA –  Para mama yang biasanya menjual dagangan hasil bumi dan pertaniannya di emperan-emperan toko di Kota Jayapura, kini tersenyum lega. Mereka bisa berjualan di tempat yang lebih layak, yakni di Pasar Mama Mama yang berlokasi di Jalan Percetakan, Kota Jayapura.

Pasar ini memang disiapkan untuk memberi tempat berdagang yang representatif untuk para mama di kota ini. Mereka biasanya membawa turun dagangannya dari gunung dan pemukiman dengan menaiki truk setiap pagi dan sore. 

Lalu mereka membawa dagangannya menuju los pasar di Pasar Mama Mama yang terletak di seberang Hotel Aston Jayapura.

Aneka hasil bumi seperti buah buahan, sayur mayur serta berbagai jenis ikan segar maupun ikan olahan mereka jajakan di pasar ini.

Pasar Mama Mama merupakan bangunan 4 lantai dengan lantai ubin dengan atap galvanil yang ditopang material baja ringan.

Pasar Mama Mama didesain cukup indah. Mata kita akan dimanjakan dengan berbagai warna warni dari berbagai warna buah buahan dan sayur di area depan pasar. Tidak ada bau menyengat yang mengganggu hidung saat kita memasuki area dalam pasar karena para pedagang ditata sedemikian rupa dengan kebersihan yang selalu dijaga.

Baca: Rela Antre di Emperan Sejak Malam Demi dapat Rp 50 Ribu

Pasar ini dibangun pemerintah melalui Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri yang merupakan kumpulan sejumlah BUMN. Salah satu BUMN yang terlibat adalah PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo (Persero).

Berita Rekomendasi

BUMN-BUMN ini berkontribusi pada pendanaan proyek proyek pembangunan di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) di Indonesia, termasuk Pasar Mama Mama yang dibangun tahun 2018.

Senyum dan tawa para mama pedagang setiap hari menghiasi suasana pasar yang selalu ramai.

Menderi Marian, penjual buah asal Wamena nampak sumringah saat tiba di sore hari untuk menggelar buah buahan segar yang sebagian adalah hasil dari kebunnya antara lain, nanas, pepaya, pisang serta alpukat mentega.

“Adik coba dulu nanas mama ini enak adik manis sekali kaya adik,” ujarnya.

Dia mengaku, berjualan di Pasar Mama Mama cukupnyaman jika dibandingkan saat dirinya berjualan di pasar sebelumnya. Dia mengatakan, lapak ini dia tempati gratis, sangat bersih dan tidak berbau.

Senada dengan Menderi, Suntike Imbiri dan Paulina Imbiri kakak-beradik penjual ikan cakalang asap mengaku senang berjualan di Pasar Mama Mama.

Omset jualan yang ia dapatkan setelah direlokasi di Pasar Mama Mama juga meningkat walaupun tidak signifikan.

"Kami di sini menjual ikan cakalang asap kalau yang sedang Rp. 100 Ribu, kalau yang besar Rp. 150 ribu, kalau ikan tuna asap ini Rp. 60 ribu. Kalau sehari kami biasa bawa uang tidak menentu kadang bisa Rp. 700 ribuan kadang bisa Rp. 2 jutaan," ujar Suntike.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas