Harga Saham Digoreng Jiwasraya hingga Rp 14.050, Bos FIRE Ngaku Tak Untung
Tahun lalu, saham FIRE menembus level tertinggi Rp 14.050 per saham pada 17 Mei dari harga awal initial public offering (IPO) yang hanya Rp 750
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) Aris Munandar memberikan respons terkait harga saham perusahaan yang sempat melonjak pada 2019.
Tahun lalu, saham FIRE menembus level tertinggi Rp 14.050 per saham pada 17 Mei dari harga awal initial public offering (IPO) yang hanya Rp 750 per saham.
Kendati demikian, Aris mengaku tidak mendapatkan keuntungan sama sekali dari melonjaknya saham perusahaan lebih dari 1.700 persen.
"Saya tidak tahu, tidak ada realisasi keuntungan. Saya malah tidak tahu ada Jiwasraya di saham FIRE," ujarnya kepada Tribunnews.com di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Baca: Bos Alfa Energi Ungkap Jiwasraya Tidak Lapor BEI dan OJK Ketika Beli Saham FIRE
Bahkan, Aris mengungkapkan nilai sahamnya di perusahaan sejak awal IPO hingga saat ini anjlok di level Rp 284 per saham tidak mengalami perubahan sama sekali.
"Dulu iya di sempat Rp 14.000-an, tapi saham saya sekarang posisinya disitu saja tidak bergerak. Tidak ada untung banyak," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus gagal bayar Jiwasraya atas klaim nasabah terus bergulir. Kasus ini ditengarai merugikan negara tak kurang dari Rp 13,7 triliun.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menilai kasus gagal bayar Jiwasraya menunjukkan keteledoran dan kegagalan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas lembaga keuangan. Terlebih, kasus gagal bayar dan permasalahan yang terjadi di Jiwasraya sudah berlangsung lama.