BEI: Transaksi Awal Tahun Minim Bukan Dampak Saham Gorengan Jiwasraya
BEI menyatakan, masih minimnya rata-rata nilai transaksi harian saham (RNTH) awal tahun bukan dampak saham gorengan PT Asuransi Jiwasraya.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, masih minimnya rata-rata nilai transaksi harian saham (RNTH) awal tahun bukan dampak saham gorengan PT Asuransi Jiwasraya.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono W Widodo dampak saham gorengan kecil terhadap pasar modal Indonesia.
"Dampak kasus Jiwasraya mungkin tidak ada. Kita lihat porsi saham gorengan 8,3 persen, tidak begitu banget dampaknya," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Baca: Mantan Dirut BEI Tito Sulistio Pertanyakan Istilah Saham Gorengan Versi BEI
Baca: BEI Jelaskan Istilah Saham Gorengan, Ini Ciri-cirinya
Baca: Kejagung Tambah 3 Orang Lagi yang Dicegah ke Luar Negeri terkait Kasus Jiwasraya
Menurut Laksono, berdasarkan tren memang dua pekan awal tahun jumlah dan nilai transaksi minim hingga dibawah target nilai transaksi harian saham Rp 9,5 triliun per hari.
"Dua pekan pertama selalu lebih rendah RNTH-nya. Ini karena yang baru masuk full baru pekan ini dari broker dan aset manajemen," katanya.
Selain itu, ia menambahkan, ada juga faktor eksternal yakni kondisi geopolitik di Timur Tengah, sehingga investor mikir-mikir berinvestasi di negara berkembang.
"Juga lebih pengaruh investor dunia lagi mengurangi risiko melakukan investasi di negara berkembang. Ini dari sudut pandang investor asing, kita tahu ada ketegangan politik di Timur Tengah," pungkas Laksono.