Jadi Kampus Fintech Pertama, BRI Institute Tawarkan Paket Lengkap Lulusan 'Cerdas IT dan Keuangan'
Melalui BRI Institute, diharapkan lahir para talenta muda yang memiliki paket lengkap, yakni memiliki literasi yang kuat terkait IT
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inovasi dan teknologi kini mulai merambah ke beragam sektor, termasuk bidang keuangan (finansial) yang kini disebut sebagai financial technology (fintech).
Indonesia memang tengah menghadapi revolusi industri 4.0, di mana seluruh sektor terdampak adanya disrupsi digital.
Saat ini fintech menjadi tren baru di industri keuangan tanah air yang memudahkan masyarakat menikmati akses terhadap produk keuangan secara praktis dan efektif.
Dunia perbankan Indonesia pun mulai beradaptasi dan mengadopsi inovasi ini dalam produk keuangan mereka.
Satu diantaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kini telah memiliki lembaga pendidikan yang berfokus di bidang fintech, yakni BRI Institute.
Mencoba untuk 'anti mainstream' dengan mendirikan kampus ini, BRI mengharapkan hadirnya lulusan yang tidak hanya cerdas dalam menguasai bidang Information Technology (IT), namun juga sektor keuangan.
Karena dua hal ini kini tidak dapat dipisahkan seiring dengan perkembangan teknologi.
Tribunnews pun menemui Rektor BRI Institute Dana S Saroso di kantornya, Kompleks BRI Institute, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2020) siang.
Ia menjelaskan alasan mengapa Bank BRI berani mendirikan lembaga pendidikan yang khusus berfokus pada bidang fintech.
Bank pelat merah ini tentunya menangkap adanya peluang bisnis yang potensial dari disrupsi pada sektor satu ini yang mempengaruhi nyaris seluruh transaksi keuangan menjadi 'transaksi serba digital'
"Kita melihat bahwa financial dan technology itu menjadi hal yang berdampak ke semua sektor industri. Bank BRI pemikirannya, beberapa tahun yang lalu saat mau mendirikan perguruan tinggi ini, sektor keuangan adalah salah satu sektor yang terdisrupsi dengan perkembangan teknologi khususnya digital, ini yang cukup terasa," ujar Dana.
Dana menyadari perubahan teknologi yang begitu pesat saat ini tidak hanya merambah industri manufaktur, otomasi serta robot saja, bahkan hampir seluruh sektor tidak luput dari perubahan ini.
Banyak pihak yang tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa teknologi bisa mendisrupsi sektor keuangan, namun faktanya hal itu benar terjadi.
"Kalau kemarin mungkin perkembangan teknologi 10 tahun yang lalu, itu lebih kepada sifatnya adalah industri-industri manufaktur, otomasi, robot. Tapi dengan perkembangan teknologi, ternyata teknologi (finansial) tersebut masuk juga ke sektor keuangan," jelas Dana.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.