Investasi yang Berdampak Sosial Makin Digalakkan ke Milenial untuk Percepat SDGs
investasi jenis ini diyakini akan bisa mendorong percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Investasi yang bisa memberi dampak sosial positif ke masyarakat atau impact investment kini sedang digencarkan oleh pelaku industri penyedia layanan dan teknologi jasa keuangan (fintech).
Ini lantaran investasi jenis ini diyakini akan bisa mendorong percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), atau target-target pembangunan berkelanjutan.
Seperti yang dilakukan perusahaan fintech PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) dan PT Principal Asset Management (Principal). Kedua perusahaan menggelar edukasi impact investment melalui kegiatan diskusi publik bertajuk 'Impact Investment: Dorong Percepatan Capaian SDGs' di Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Lewat kegiatan ini publik diedukasi tentang perlunya keterlibatan mereka dalam kegiatan investasi berdampak guna mempercepat capaian target-target pembangunan berkelanjutan.
“Berdasarkan riset, orang Indonesia termasuk orang yang paling mudah berdonasi. Potensi produk investasi kepada social enterprise/wirausaha sosial sangat besar, namun impact investing adalah hal baru yang perlu dipopulerkan," ujar Maria R Nindita, Executive Director of Center for Entrepreneurship, Change and Third Sector, Universitas Trisakti.
Baca: Imbas Virus Corona, Maskapai Penerbangan Dijanjikan Insentif Baru
Dia mengatakan, kunci dari impact investment adalah edukasi, serta mempelajari tantangan mulai dari regulasi sampai menghubungkan berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai SDGs.
Dia menegaskan, mengembangkan impact investment memerlukan kolaborasi dari sektor perbankan, aset manajemen, teknologi finansial (tekfin) dalam mengembangkan produk atau program yang berorientasi pada keberlanjutan dan mencapai SDGs.
Ini sangat diperlukan karena investor individual kerap kesulitan menemukan produk investasi yang berdampak sosial dan berkelanjutan.
Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha menyatakan, selama ini Amartha memiliki 70 ribu pendana dari kalangan milenial.
"Mereka menjadi pendana di Amartha karena didorong oleh dampak sosial yang mereka ciptakan bersama kami. Tren investasi berdampak sosial akan terus berkembang kedepannya karena investor mulai mempertimbangkan value dan impact dalam berinvestasi," ujar Aria.
Tren ini memberi peluang baru dan perlu didukung oleh seluruh sektor keuangan lainnya agar dapat menciptakan dampak pada kesejahteraan yang lebih luas ke masyarakat.
Amartha saat ini menjadi salah satu fintech peer to peer lending alternatif investasi berdampak sosial yang berfokus dalam pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di pedesaan.
Amartha membantu pencapaian SDGs di Indonesia terutama pada menurunkan angka kemiskinan. Di 2019 Amartha meraih penghargaan dari United Nations (PBB) sebagai growth stage company yang dianggap paling berkontribusi membantu menurunkan kemiskinan di dunia.
“Diskusi semacam ini merupakan bagian dari komitmen Principal dan Amartha untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat berinvestasi dengan lebih bertanggung jawab, dan dengan memberikan efek sosial dan lingkungan yang positif, selain mendapatkan financial gain,” ujar Diah Sofiyanti, Chief Marketing Officer PT Principal Asset Management.