Strategi Anak Bangsa Perbanyak Ibu Rumah Tangga jadi Entrepreneur
Bukan hanya untuk pria, perempuan juga cocok kok untuk memulai bisnis. Tren perempuan berbisnis ternyata telah dialami oleh berbagai negara di dunia.
TRIBUNNEWS.COM – Bukan hanya untuk pria, perempuan juga cocok kok untuk memulai bisnis. Tren perempuan berbisnis ternyata telah dialami oleh berbagai negara di dunia. Bahkan, berdasarkan MasterCard Index of Women Entrepreneurs (MIWE) pada 2018 ada beberapa negara yang memiliki indeks pengusaha perempuan tertinggi di dunia.
Sumber yang sama juga menyebutkan, indeks dengan score tertinggi ditempati oleh Selandia Baru, Swedia, dan disusul oleh Kanada. Sementara itu, untuk Indonesia dalam penilaian tersebut hanya menempati posisi ke-30 di dunia.
Meskipun menempati posisi ke-30, tingkat kesetaraan antara perempuan dan laki-laki Indonesia dalam berwirausaha termasuk paling tinggi di kawasan Asia Pasifik. Laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2019 menyebutkan persentase perempuan yang wirausaha mencapai 14,1% dari total penduduk dewasa wanita. Sementara itu, untuk pria hanya menyentuh angka 14% dari total penduduk dewasa laki-laki.
Karena memiliki beragam manfaat. Berbagai pihak mencoba untuk mengajak perempuan agar masuk ke dalam dunia bisnis. Salah satu yang cukup gencar mengajak perempuan berwirausaha adalah Gojek. Melalui program Gojek Swadaya, perusahaan karya anak bangsa tersebut memiliki misi untuk meningkatkan taraf hidup yang tergabung dalam ekosistem Gojek.
“Tujuan Gojek Swadaya adalah meningkatkan kapabilitas, kompetensi, serta potensi peningkatan pendapatan mitra driver dan keluarganya,” kata VP Region Ops & Jabodetabek Gojek, Gede Manggala.
Pada kesempatan kali ini, Gojek melakukan pelatihan memasak kepada para istri mitra driver yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh setiap peserta.
“Kelas memasak dipilih karena kami rasa sangat cocok bagi ibu-ibu untuk memulai berwirausaha, selain karena pasarnya yang luas, usaha di bidang kuliner juga tidak memerlukan modal besar,” ujar Gede.
Dalam pelatihan memasak tersebut, Gojek mengajak Chef Bara Pattiradjawane untuk memberikan ilmu terkait dunia kuliner kepada setiap peserta. “Dengan mengkombinasikan metode pelatihan yang efektif dari Gojek Wirausaha, para expert serta kelebihan fitur dalam ekosistem Gojek, kami harap semakin banyak mitra dan keluarga merasakan manfaat dari program pelatihan Gojek Swadaya ini,” tambah Gede.
Bara yang dipercaya Gojek untuk meningkatkan kompetensi peserta, mengaku cukup senang bisa mengisi pelatihan di Gojek Swadaya.
“Saya senang sekali berbagai ilmu dan pengalaman dengan para istri mitra driver. Seru sekali melihat semangat ibu-ibu yang sangat passionate dalam dunia kuliner. Masakan bagi saya bukan hanya sekedar rasa, tapi juga kualitas, penampilan dan proses memasak yang efektif, efisien, dan higienis. Inilah yang ingin saya bagikan ke para istri-istri mitra driver di sini, sehingga bisa dijadikan bekal mereka dalam memulai bisnis kuliner,” kata Bara.
Selain mengadakan pelatihan, Gojek juga melakukan pemantauan, pendampingan, dan memberikan dukungan yang diperlukan, seperti modal awal, promosi, dan banner toko agar usaha yang dirintis peserta dapat berjalan lancar.
Salah satu peserta yang pernah mengikuti mengikuti pelatihan tersebut, Lela Susana, mengatakan, ia merasakan manfaat dari program tersebut.
“Dari ilmu yang saya dapat, saya coba buka Aci Cilokba dan berhasil memberikan keuntungan hingga Rp 3 juta tiap bulannya. Bersyukur sekarang saya bisa bantu suami dan ekonomi keluarga menjadi lebih baik. Oleh karena itu, saya sangat berterima kasih kepada Gojek yang telah memberikan kami kesempatan untuk berlatih memasak dan menjadi merchant GoFood. Semoga makin banyak istri driver Gojek lain yang terinspirasi dan bisa mulai usaha seperti saya,” kata Lela.
Layaknya aplikasi karya anak bangsa ini, mari kita bersama dukung perempuan untuk berwirausaha!
Penulis: Dea Duta Aulia/Editor: Dana Delani