Demi Tekan Biaya Logistik, BPJT Ingin Jalan Tol Bebas Truk ODOL
banyaknya truk ODOL yang melintas di jalan tol bisa memperlambat kecepatan berkendara bagi pengguna jalan yang lain.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Kendaraan angkutan niaga yang berlebihan dimensi dan muatan (over dimension and over loading/ODOL) diyakini tak hanya mengancam keselamatan, tapi juga memiliki kontribusi terhadap mahalnya biaya logistik di Indonesia.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Unsur Kementerian PUPR Agita Widjajanto mengatakan banyaknya truk ODOL yang melintas di jalan tol bisa memperlambat kecepatan berkendara bagi pengguna jalan yang lain.
Menurutnya, hal itu yang mengakibatkan biaya logistik di Indonesia menjadi lebih mahal bila dibandingkan negara lain.
Baca: Waskita Keluhkan Truk ODOL Buat Biaya Pemeliharaan Jalan Tol Membengkak
Baca: Waskita Divestasi 4 Ruas Tol Tahun Ini, Ini Daftarnya
Ongkos logistik di Indonesia mencapai 24 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang sebesar 13 persen, Thailand 15 persen dan Jepang sebesar 8 persen.
"Kalau semua kendaraan yang masuk di jalan tol tertib terhadap kecepatan berkendara di 60-80 kilometer per jam, kita harap transport cost kita bisa turun jadi kita bisa kompetitif dengan negara lain," kata Agita di Plaza Tol Mertapada, Cirebon, Jawa Barat, Senin (24/2/2020).
Dia mencontohkan, saat ini waktu tempuh di jalan nasional Pantura yang biasa dilintasi truk logistik adalah selama 2 jam untuk jarak 100 kilometer. Sementara untuk jalan di Sumatera bisa mencapai 2,39 jam per 100 kilometer.
Dia berharap dengan berkurangnya truk ODOL di jalan tol bisa meningkatkan kecepatan berkendara hingga 1-1,67 jam per 100 kilometer.
"Jadi ini jadi trigger buat kita juga selain dari sisi keselamatan tentunya yang utama juga dari sisi ekonomi. kita ingin bantu bahwa teman-teman industri bisa berkompetyisi dengan produk dari negara lain. Dengan salah satunya memperbaiki travel speed di jalan tol kita," kata Agita.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.