PLN Masih Hitung Kerugian sebagai Dampak dari Pemadaman Listrik
PLN (Persero) tidak menampik adanya kerugian dari pemadaman listrik karena banjir sejak Senin (24/2/2020) malam
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) tidak menampik adanya kerugian dari pemadaman listrik karena banjir sejak Senin (24/2/2020) malam hingga Selasa (25/2/2020).
Hal itu seperti disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini di Kantor PLN UID Jakarta Raya, Gambir, Selasa (25/2/2020).
“Listrik padam sudah tentu pendapatan PLN berkurang. Maka itu, kami ingin segera mungkin menyalakan listrik yang padam,” kata Zulkifli.
Namun, dirinya belum dapat melaporkan berapa angka kerugian PLN terhadap pemadaman di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
“Kami nanti hitung dulu, kita kan tidak hitung pendapatan per jam. Pasti nanti kita hitung,” urainya.
Zulkifli menerangkan saat ini pihaknya menurunkan personel untuk memantau kondisi langsung di lapangan.
“Kami tidak akan mungkin menyalakan bila belum dilakukan survei bahwa daerah tesebut sudah aman,” sambung dia.
Menurut data, PLN menerjunkan 2.337 personel siaga banjir yang terdiri di antaranya tim deteksi dan denyansus 90 orang, yantek UP3 1.406 orang, command center 73 orang, dan 34 posko diisi 460 pegawai.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.