Permintaan Properti di Tangerang Naik Tajam Tahun Ini, Rupanya Ini Pemicunya
Investasi properti di kota mandiri seperti apartemen, rumah tapak, hingga ruko umumnya memang mampu memberikan tingkat imbal hasil lebih baik.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minat investasi dan pembelian properti untuk dihuni sendiri maupun untuk bisnis persewaan, baik komersial maupun residensial di kota mandiri makin meningkat signifikan, terutama di kawasan kota mandiri.
Investasi properti di kota mandiri seperti apartemen, rumah tapak, hingga ruko umumnya memang mampu memberikan tingkat imbal hasil (yield) yang lebih baik.
Inilah yang menjadi salah satu pemicu utama kenaikan harga properti atau capital gain dari properti komersial di kawasan kota mandiri terutama yang kawasannya sudah lebih dulu berkembang ketimbang kota mandiri yang baru sedang dalam pengembangan.
Ini karena umumnya investor properti juga tak malah pintar. Mereka juga akan memantauseperti apakah pengembangan kota mandiri yang baru dibangun dalam 5-10 tahun ke depan.
“Peminat atau investor properti cenderung memilih di kota mandiri yang cenderung telah maju pesat meninggalkan daerah lain, karena investor bisa melirik investasi properti komersial selain properti residensial yang telah nyata berdiri dan tertata dengan apik," ungkap Marcellus Chandra, Direktur PT Prioritas Gading Indonesia (PGI) Marcellus Chandra, yang perusahaannya saat ini tengah mengembangkan apartemen Double Great Residence di Serpong, baru-baru ini.
Baca: Masih Ada yang Jajan di Restoran Meski Pemerintah Malaysia Berlakukan Lockdown
Marcellus menjelaskan, strategi ini biasanya diambil investor properti karena mereka tidak perlu harus menunggu lama sesuai kenyamanan dan nilai investasi nya berkembang 10 tahun yang akan datang.
"Nilai investasi ini mempengaruhi tentunya dari peminat semakin tinggi lahan berkurang maka yang terjadi adalah inflasi,” jelas Marcellus Chandra.
Baca: Toyota Resmi Kenalkan Prius PHEV Berteknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle
Dia memaparkan, dilihat dari sisi lokasi, kawasan yang menarik dilirik saat ini adalah area yang sudah tergolong maju seperti kawasan penyangga Jakarta, yakni Tangerang.
“Tangerang misalnya, bisa menjadi pilihan utama. Kawasan ini menarik karena relatif dekat dengan Jakarta, lingkungan telah tertata dengan rapih dan ditunjang fasilitas modern yang pasti menjamin kenyamanan maksimal," Marcellus Chandra memberikan alasan.
Dia menunjuk contoh, kawasan Tangerang memiliki banyak township atau kota mandiri yang dihuni oleh kalangan menengah dan menengah ke atas.
"Selain kalangan menengah atas, kawasan ini juga diisi dengan masyarakat dengan usia produktif sehingga kawasan ini akan terus tumbuh dan berkembang lebih baik dibanding kawasan lain,” bebernya.
Hal lain yang membuat Tangerang menjadi makin menarik untuk invstasi properti adalah akses jalan tolnya yang kini semakin mudah, selain juga adanya akses kereta rel listrik Commuter Line.
Dia menambahkan, kawasan Tangerang Raya yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ketiganya berada di Provinsi Banten, diakui jadi pusat pertumbuhan properti terbesar di Jabodetabek bahkan Indonesia.
Pengembang pun berinovasi dengan meluncurkan produk baru seperti halnya hunian apartemen Double Great Residence.
Apartemen yang dibangun PT PGI ini membidik segmen yang unik, yakni kalangan mahasiswa dengan mengusung konsep campus residence.
Konsep ini didukung dengan dibangunnya kampus Universitas Esa Unggul seluas 15.000 m2 di kawasan hunian apartemen ini dengan kapasitas 7.000 mahasiswa yang diproyeksikan berasal dari seluruh Indonesia.
Captive market dari investasi properti di Double Great Residence ini menurut Marcellus Chandra, dengan demikian telah terbentuk secara otomatis.
Apartemen ini dibangun di atas lahan seluas 3,2 ha dengan mengusung konsep hunian edukatif pertama di Gading Serpong.
Marcellus menjelaskan, Double Great Residence memiliki akses yang dekat dengan jalan tol, maupun ke kawasan BSD dan pusat hiburan dan rekreasi, pusat pendidikan hingga fasilitas kesehatan beragam pilihan.
"Ragam fasilitas yang ditawarkan merupakan bagian dari pengembangan kawasan Tangerang menjadi integrated smart city," sebut Guo Yong He, Direktur Utama PGI.
Unit apartemen ini ditawarkan dengan DP persen dan angsuran cukup 2.5 juta perbulan dengan harga mulai dari Rp 460 jutaan.
Menurut Marcellus, harga ini terbilang sangat terjangkau dan sangat kompetitif untuk area yang sudah berkembang seperti Tangerang.
Tipe apartemen yang ditawarkan, tipe studio memiliki luas 21 m2 hingga tipe 2 bedroom seluas 60 m2.
Proyek Double Great Residence akan dibangun sebanyak 9 tower. Tahap pertama terdiri dari 3 tower yaitu Tower Arkose, Moraine dan Mia.
Tiga tower ini diproyeksikan rampung di pertengahan 2022 dengan kebutuhan investasi tahap pertama Rp 900 miliar.
Bicara penyerapan pasar, Marcellus menyatakan cukup bagus meraih pasar karena tower Arkose dan Moraine telah terjual 50 persen dari total unit apartemen di masing-masing tower sebanyak 100 unit.
Sedangkan unit apartemen di tower Mia baru dipasarkan Januari 2020. Pihaknya menargetkan dapat menjual 1.000 unit atau setara Rp 500 miliar.
Untuk membangun proyek ini, PT Prioritas Gading Indonesia (PGI) menggandeng investor Nantong Double Great Group dan kontraktor BUMN terbesar dari China, Gezhouba Group Company (CGGC) dengan nilai investasi hingga Rp 2 triliun.