Malaysia Beri Kelonggaran Cicilan Enam Bulan untuk Warga Terdampak Corona
Malaysia memberikan kelonggaran pembayaran cicilan selama enam bulan, karena dampak dari penyebaran virus corona (Covid-19).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PUTRAJAYA - Pemerintah Malaysia memberikan kelonggaran pembayaran cicilan selama enam bulan, karena dampak dari penyebaran virus corona (Covid-19).
Seperti yang disampaikan Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin bahwa pemerintah akan memberikan bantuan senilai 100 miliar ringgit Malaysia kepada para pelaku bisnis dan warganya yang memiliki kredit namun terdampak corona.
Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini diumumkan Bank Negara Malaysia (BNM) pada Selasa malam waktu setempat.
Menurut Muhyiddin, ini merupakan respons pemerintah terhadap kekhawatiran publik terkait kesulitan yang mereka alami karena diberlakukannya sistem penguncian (lockdown) secara nasional dan pembatasan interaksi fisik maupun sosial (physical atau social distancing) hingga 31 Maret mendatang.
Baca: Cerita Tentang Sidang Skripsi Ditunda Setelah Pegawai Kampus Positif Terinfeksi Virus Corona
"Semua langkah ini diambil untuk menunda pembayaran pinjaman, merestrukturisasi hutang kartu kredit dan pinjaman bisnis, jumlah relaksasi kreditnya sekitar 100 miliar ringgit Malaysia," kata Muhyiddin, dalam sebuah pernyataan.
Baca: Menhan Prabowo Serahkan Bantuan APD dan Rapid Test Rp 7 Miliar ke Gugus Tugas Covid-19
Ia pun mengapresiasi kerja sama sejumlah pihak dalam memberikan relaksasi kredit ini.
"Ini adalah jumlah yang sangat signifikan, dan saya bersyukur atas kepedulian Kementerian Keuangan, BNM, dan industri perbankan Malaysia," jelas Muhyiddin.
Baca: Bill Gates: Virus Corona Patogen yang Muncul Sekali dalam Satu Abad
Dikutip dari laman Malay Mail, Rabu (25/3/2020), Muhyiddin kemudian menegaskan kembali mengenai langkah-langkah yang baru saja diumumkan itu.
Mulai dari penundaan pembayaran cicilan selama enam bulan bagi para pelaku bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) maupun warganya yang memiliki kredit.
Hingga opsi untuk mengubah utang kartu kredit yang ada menjadi pinjaman pribadi, serta restrukturisasi utang perusahaan.
Sebelumnya, ia juga mengumumkan langkah-langkah tambahan seperti memungkinkan warga Malaysia untuk menarik uang senilai 500 ringgit Malaysia setiap bulannya dari tabungan Akun II mereka melalui Dana Penyedia Karyawan dalam jangka waktu 12 bulan.
Dalam pernyataan persnya pada Selasa kemarin, Muhyiddin pun kembali menyampaikan bahwa dirinya akan mengumumkan langkah lainnya pada 30 Maret mendatang, untuk menjaga ekonomi negara itu usai melakukan musyawarah di Dewan Aksi Ekonomi Malaysia.
"Saya telah meminta Kementerian Keuangan dan BNM untuk menyempurnakan pengumuman ini secara lebih hati-hati agar masyarakat dapat lebih memahami manfaat yang ditawarkan," papar Muhyiddin.
Perlu diketahui, selain berdampak pada kesehatan masyarakat, corona telah secara efektif melumpuhkan ekonomi global karena banyak negara termasuk Malaysia terpaksa melakukan lockdown untuk menekan penyebaran wabah ini.