Imbas Corona, Panasonic Akui Ada Penurunan Permintaan
PT Panasonic Gobel Indonesia mengakui adanya penurunan permintaan di tengah wabah virus corona atau Covid-19.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.com, JAKARTA - PT Panasonic Gobel Indonesia mengakui adanya penurunan permintaan di tengah wabah virus corona atau Covid-19.
Assistant General Manager Air Conditioner PT Panasonic Gobel Indonesia Heribertus Ronny Ardiyanto, mengatakan gejala penurunan ini dipicu tutupny beberapa pusat perbelanjaan.
"Tentunya ini berdampak pada permintaan pasar yang menurun, khususnya di Jakarta yang memang menjadi epicentrum wabah tersebut," ucap Rony
Ia menambahkan, selain itu permintaan pasar di luar Jakarta pun mulai terkena imbasnya dan saat ini sudah mulai berkurang.
"Kebijakan pemerintah untuk berakitivtas di rumah, dan melakukan physical distancing tentunya karena mengutamakan kesehatan masyarakat," ujar Rony
Lanjutnya, tentu Panasonic dalam hal ini sangat mendukung apa yang menjadi tujuan utama pemerintah yaitu memutus rantai penyebaran Covid-19.
Sementara itu menurut Head of Life Solution PT Panasonic Gobel Indonesia Rawenda, hingga saat ini pabrik Panasonic masih terus beroperasi untuk menyediakan produk bagi masyarakat.
"Ini dikarenakan Panasonic masih harus memenuhi kebutuhan ekspor ke berbagai negara di timur tengah dan Vietnam untuk produk kipas ventilasi udara." ucap Rawenda.
Ia menambahkan, selain itu Panasonic juga menjadi sentral ekspor di dunia untuk produk pompa air. Jadi hingga saat ini masih melakukan produksi.
"Tetapi ada perubahan operasional pabrik karena mengikuti regulasi pemerintah karena wabah ini, seperti jam kerja berkurang. Selain itu beberapa karyawan sudah bekerja dari rumah," kata Rawenda.
Rawenda menjelaskan, untuk karyawan yang tidak bisa melakukan pekerjaan dari rumah tentunya sudah diberlakukan protokol keamanan dan kesehatan, seperti penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), mengurangi shift kerja hingga meniadakan waktu lembur.
"Pengurangan shift kerja dan lembur ini, karena produksi yang dihasilkan berkurang yang disebabkan adanya pengurangan komponen dari vendor suplier," ujar Rawenda.
Meski mengalami masa sulit, Panasonic mencatat adanya peningkatan penjualan untuk produk Airpurified pada Januari hingga Maret 2020.
"Hal ini karena ada momentum bisnis di tengah Covid-19 untuk kesehatan, dimana produk Airpurified yang dapat menjernihkan udara penjualannya meningkat 190 persen," ujar Rawenda.
Ia menambahkan, kenaikan ini mencapai Rp 5 miliar dibandikan tahun lalu yang hanya Rp 2,8 miliar dengan periode yang sama.