Imbas Covid-19, Ramayana Depok PHK Karyawan, Pakar Ekonomi: Kegiatan Konsumsi Masyarakat Menurun
Pakar ekonomi memberikan tanggapan terkait Ramayana Depok yang melakukan PHK pada ratusan karyawannya akibat dampak Covid-19.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
Namun, rupanya saat pandemi corona masuk ke Indonesia, muncul dampak lain berupa penurunan konsumsi masyarakat.
"Perkembangan berikutnya, ketika kemudian pandeminya sampai ke Indonesia, kemudian pemerintah mengambil kebijakan untuk melakukan pembatasan interaksi atau physical distancing untuk bisa mengatasi penyebaran virus itu, secara ekonomi itu ternyata memiliki dampak yang lain yaitu menurunnya konsumsi masyarakat," ujar Tri.
"Jadi memang karena kita tidak keluar rumah, sehingga kegiatan konsumsinya banyak terpengaruh," sambungnya.
Baca: Bagaimana Dapatkan Kartu Pra Kerja bagi Korban PHK Covid-19?
Sementara itu, terkait pemilihan opsi PHK saat perusahaan mengalami masalah kerugian, menurut Tri hal itu memang diperkenankan oleh UU Ketenagakerjaan.
Namun, Tri menekankan, dalam hal ini perusahaan wajib menunaikan kewajibannya pada tenaga kerja yang di-PHK sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Kalau kita lihat di UU Ketenagakerjaan, ya memang ketika perusahaan mengalami masalah seperti kerugian, kebangkrutan, atau usaha tutup itu memang opsi pemutusan hubungan kerja diperkenankan ya dalam UU," kata Tri.
"Asalkan kemudian perusahaan menunaikan kewajibannya kepada tenaga kerja seperti yang dipersyaratkan UU, seperti misalnya uang pesangon, uang pengganti, dan hak-hak lain yang menjadi kewajiban perusahaan itu harus ditunaikan," sambungnya.
Apakah Dampak Corona Akan Semakin Parah?
Tri menuturkan, hingga saat ini belum ada jawaban yang pasti apakah wabah virus corona ini akan semakin parah ke depannya.
"Mungkin nggak cuma saya yang memprediksi ya, kalau saya baca di banyak ulasan juga banyak pihak yang masih tidak bisa memberikan jawaban yang pasti," ujarnya.
Jika melihat progres di dunia kesehatan, menurut Tri, selama belum ditemukan vaksin atau obat untuk mengatasi virus ini maka physical distancing memungkinkan untuk terus dilakukan.
Sementara itu, selama physical distancing diterapkan, konsumsi masyarakat pun akan berpengaruh.
"Kalau sampai itu (vaksin) belum ditemukan ya mungkin tetap akan physical distancing dulu dan physical distancing ini akan berpengaruh pada konsumsi masyarakat, konsumsi masyarakat nanti akan berpengaruh pada sektor riil," terangnya.
"Seperti tadi, kalau konsumsi turun, omzetnya sekto riil juga akan turun, nanti juga akan berdampak pada tenaga kerjanya juga," sambuh Tri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.