Wawancara Vice CEO PT Pan Brothers Tbk, Anne: Produksi 10 Juta Masker untuk Indonesia dan Dunia
Pan Brothers sudah produksi 10 juta masker yang terdiri dari tiga tipe masker dan dapat dicuci. Juga produksi pakaian hazmat
Editor: Choirul Arifin
Tipe ketiga merupakan masker yang sudah disemprot dengan cairan kimia yang ramah terhadap tubuh. Cairan kimia inilah yang dapat menangkal virus Corona ketika virus bersentuhan dengan kain.
Apakah menggunakan kain khusus, yang anti-virus?
Kain jenis tertentu, tetapi melalui tahapan, disemprotkan zat kimia tertentu, untuk menjadikan masker anti-virus.
Sudah didistribusikan ke mana saja masker tersebut?
Kalau untuk tipe tiga kami sedang mengurus sertifikasi. Kalau sertifikasi kain memang sudah lolos dari Kementerian Perindustrian. Kami tunggu sertifikasi lain.
Namun selama proses ini kami sudah mendapatkan tawaran dari berbagai negara maju seperti Amerika Serikat, Singapura, India, Jepang, dan Timur Tengah.
Ada berapa negara dan dari mana saja yang memesan masker produksi Pan Brothers?
Bukan negara lagi ya hitungannya. Tapi sudah 4 benua. Mulai dari Kanada, Amerika Serikat, India, bahkan permintaan balik dari negeri China sendiri.
Namun kami akan tetap utamakan untuk kebutuhan dalam negeri. Jadi 80 persen kebutuhan domestik dan 20 persen ekspor.
Targetnya berapa masker yang akan diproduksi oleh Pan Brothers?
Sebelumnya sejak awal Maret kami sudah produksi 10 juta masker yang terdiri dari tipe 1, 2, dan 3. Namun kini kami menargetkan membuat 100 juta masker sampai Juli 2020 mendatang untuk Indonesia dan dunia. Bahkan bisa juga mencapai 300 juta masker.
Selain memproduksi masker, apakah Pan Brothers juga menghasilkan alat pelindung diri lainnya?
Iya, kami sudah mengerjakan. Sudah menjual juga pakaian hazmat (alat pelindung tubuh, sepeerti biasa dipakai petugas pemadam kebakaran).
Redaksi: Pakaian hazmat singkatan dari hazardous materials atau bahan-bahan berbahaya, atau dikenal juga dengan nama pakaian dekontaminasi.