IATA: Industri Transportasi Udara Diprediksi Bakal Pulih Pada 2023
IATA mencatat permintaan untuk perjalanan udara telah merosot lebih dari 90 persen di Eropa dan Amerika Serikat sejak dimulainya pandemi
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Banyak negara, termasuk diantaranya Australia, Selandia Baru, China, Spanyol, dan Inggris yang berpotensi menerapkan aturan karantina bagi pelancong internasional selama dua minggu pada saat kedatangan, dengan berbagai tingkat penegakkan hukum.
Hong Kong pun telah mengeluarkan gelang pelacak yang diawasi oleh negara, gelang ini harus dikenakan oleh para pendatang untuk memastikan mereka tidak meninggalkan wilayah karantina.
Perlu diketahui, maskapai global telah menderita kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena pandemi corona yang melanda seluruh dunia.
Namun industri ini berharap bisa kembali terbang, seperti yang diwacanakan beberapa maskapai di dunia.
United Airlines telah menjadwalkan rute Eropa dan China pada Juni mendatang, sementara maskapai berbiaya rendah Eropa Ryanair berencana membuka kembali 40 persen rute penerbangannya pada 1 Juli 2020.
Selanjutnya, maskapai kelas atas Dubai, Emirates Airline akan memulai kembali sembilan rutenya mulai 21 Mei, dan Wizz Air akan memulai kembali rutenya dari bandara Luton London mulai 16 Juni.
Maskapai kelas atas Jerman Lufthansa pun turut merencanakan ekspansi layanannya pada Juni mendatang.