Laporan Reporter Sandy Baskoro

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Bisnis penerbangan PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) terpapar wabah corona (Covid-19). Sejak Januari hingga hari ini (28/5), manajemen Air Asia Indonesia telah merumahkan 873 karyawan dari total 1.645 karyawan.

CMPP mengaku wabah corona telah mengganggu operasional penerbangan mereka secara signifikan.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia hari ini (28/5), Corporate Secretary PT Air Asia Indonesia Tbk Indah Permatasari Saugi menyebutkan, pihaknya masih menghentikan sementara penerbangan reguler untuk rute domestik dan internasional.

Dampak penghentian sementara operasional tersebut cukup signifikan bagi kinerja keuangan CMPP.

Pasalnya, kontribusi kegiatan operasional yang terhenti mencapai 51% hingga 75% terhadap total pendapatan konsolidasi Air Asia Indonesia.

Baca: Seperti Main Tebak-tebakan, Kebijakan Jokowi Soal Corona Dinilai Tidak Jelas

Manajemen CMPP menaksir, penghentian sementara operasional penerbangan akan menggerus pendapatan berkisar 25%-50% year-on-year (yoy) pada akhir Maret 2020/akhir April 2020.

Penurunan laba bersihnya berpotensi mencapai 75% (yoy).

Baca: Nggak Cuma di Bandara, Penumpang Kereta Jarak Jauh Tujuan Jakarta Juga Wajib Punya SIKM

Air Asia Indonesia menempuh berbagai upaya untuk mengantisipasi wabah Covid-19. Mereka telah melakukan tindakan mitigasi untuk membatasi efek corona.

Misalnya mengelola secara aktif kapasitasnya sejak awal Februari 2020.

Baca: Model A, Nenek Moyang Mobil Mitsubishi yang Pertama Dibuat di Kobe Shipyard

CMPP juga mengendalikan biaya internal secara ketat, seperti memberhentikan sementara perekrutan karyawan baru, tidak ada perpanjangan atas sewa pesawat yang akan kedaluwarsa.

Manajemen Air Asia Indonesia juga melakukan negosiasi dengan lessor pesawat untuk pengurangan biaya sewa.

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Corona hantam bisnis maskapai, Air Asia Indonesia merumahkan 873 karyawan