Ibadah Haji 2020 Dibatalkan, Ini Kata Dirut Garuda Indonesia
Irfan Setiaputra menyebutkan pembatalan pemberangkatan haji tahun ini cukup membuat Garuda kehilangan pendapatan signifikan.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembatalan pemberangkatan jemaah haji tahun ini oleh pemerintah, berdampak pada bisnis Garuda Indonesia.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyebutkan pembatalan pemberangkatan haji tahun ini cukup membuat Garuda kehilangan pendapatan signifikan.
Irfan menjelaskan, pemberangkatan jemaah haji berkontribusi setidaknya 10 persen dari total pendapatan keseluruhan Garuda Indonesia.
Baca: Dirut Garuda: Pilot Bukan Di-PHK, Tetapi Dipercepat Penyelesaian Kontraknya
"Kami sempat berharap dari penerbangan pemberangkatan haji, tetapi nyatanya dibatalkan. Ini menjadi pukulan yang lumayan besar untuk Garuda," kata Irfan.
Menurut Irfan, biasanya Garuda Indonesia akan mengalami masa sibuk pada akhir tahun, lebaran, dan saat pemberangkatan dan pemulangan jemah haji.
"Pada saat itulah Garuda mendapatkan pendapatan yang lumayan signifikan, dengan kondisi yang berbeda saat ini kita harus mencari cari cara agar tetap survive," ujar Irfan.
Meskipun dari penerbangan pemberangkatan haji tidak mengambil keuntungan yang besar, Irfan mengatakan dengan batalnya pemberangkatan haji dampaknya begitu terasa terhadap kinerja bisnis maskapai secara keseluruhan.
"Tetapi untungnya, kami belum melakukan deal atau kesepakatan dana yang cukup besar untuk pemberangkatan haji ini," ucap Irfan.
Selain itu Irfan juga mengungkapkan, saat wabah Covid-19 ini ada di China dan penerbangan di tutup Garuda masih bisa tersenyum, tetapi saat Covid-19 masuk ke Indonesia itu menjadi hal yang sulit dan terasa dampaknya.