Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sosok Carlo Brix Tewu, Polisi yang Jadi Komisaris Baru PT Bukit Asam, Pernah Tangkap Tommy Soeharto

Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat polisi penangkap Tommy Soeharto jadi komisaris di PT Bukit Asam (persero).

Editor: Daryono
zoom-in Sosok Carlo Brix Tewu, Polisi yang Jadi Komisaris Baru PT Bukit Asam, Pernah Tangkap Tommy Soeharto
Istimewa
Irjen Pol Carlo Brix Tewu yang kini jadi Komisaris PT Bukit Asam 

TRIBUNNEWS.COMMenteri BUMN Erick Thohir mengangkat polisi penangkap Tommy Soeharto jadi komisaris di PT Bukit Asam (persero).

Erick Thohir melakukan perombakan posisi direksi dan komisaris di PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA.

Dalam RUPS yang digelar Rabu (10/6/2020), pemegang saham menyetujui penunjukan Hadis Surya Palapa sebagai Direktur Operasi dan Produksi menggantikan Suryo Eko Hadianto.

Dalam RUPS, pemerintah yang menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan batu bara ini juga mengangkat dua jenderal aktif TNI dan Polri sebagai komisaris di PTBA.

Pertama yakni Marsekal Madya Andi Pahril Pawi yang saat ini tercatat sebagai jenderal bintang dua di TNI AU dan sempat bertugas sebagai Kepala Biro Pengamanan, Biro Pengamanan, Sekretariat Militer Presiden.

Andi Pahril Pawi juga pernah menduduki posisi strategis di Badan Intelejen Negara (BIN) sebagai Sahli Bidang Hankam.

Lalu komisaris baru PTBA dari unsur prajurit selanjutnya yakni perwira tinggi Polri bintang dua, Irjen Carlo Brix Tewu yang saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.

Berita Rekomendasi

Carlo tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara.

Irjen Pol Carlo Brix Tewu
Irjen Pol Carlo Brix Tewu (ISTIMEWA)

Dia juga pernah menduduki posisi Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan.

Sosok Carlo Brix Tewu merupakan penangkap putra mantan Presiden Soeharto, Tommy Soeharto.

Selain dua jenderal aktif, Kementerian BUMN juga menunjuk dua sosok lainnya sebagai komisaris baru yaitu E. Piterdono HZ dan Irwandy Arif.

Irwandy Arif merupakan Guru Besar Pertambangan ITB yang belum lama ini diangkat menjadi Staf Khusus Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Di posisi komisaris lain, ada Jhoni Ginting yang saat ini menduduki posisi Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM dan sempat menjabat sebagai Irjen di kementerian yang sama.

Komisaris

  • Komisaris Utama/Independen: Agus Suhartono
  • Komisaris: Jhoni Ginting Komisaris: E. Piterdono HZ
  • Komisaris: Carlo Brix Tewu
  • Komisaris Independen : Andi Pahril Pawi
  • Komisaris: Irwandy Arif

Direksi

  • Direktur Utama: Arviyan Arifin
  • Direktur Niaga: Adib Ubaidillah
  • Direktur Pengembangan: Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin
  • Direktur SDM: Joko Pramono
  • Direktur Keuangan: Mega Satria
  • Direktur Operasi dan Produksi: Hadis Surya Palapa

Selain perubahan jajaran direksi dan komisaris, dalam RUPST tersebut juga PTBA membagikan dividen sebesar Rp 3,65 triliun.

Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90 persen dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp 4,1 triliun.

Sementara itu, di 2019, PTBA mencatatkan laba atas kinerja tahun sebesar Rp 4,1 triliun dengan EBITDA sebesar Rp 6,4 triliun.

Perseroan juga mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp 21,2 Triliun menjadi Rp 21,8 triliun atau sebesar 3 persen dari tahun sebelumnya.

Pendapatan ini terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 57 persen, penjualan batu bara ekspor sebesar 41 persen, dan aktivitas lainnya sebesar 2 persen yang meliputi penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah dan inti sawit, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa.

Pencapaian laba dan pendapatan ini tentu didukung oleh kinerja operasional perusahaan yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2019, produksi batu bara perseroan mengalami kenaikan 10,2 persen dari tahun sebelumya atau naik menjadi 29,1 juta ton.

Biodata Carlo Tewu

Sosok Carlo Brix Tewu, penangkap Tommy Soeharto yang kini masih menjadi polisi aktif. 

Dia merupakan jenderal bintang dua yang masih aktif di kepolisian.

Pria lulusan akademi kepolisian angkatan 1985 ini pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam.

Saat masih bekerja di lingkungan kepolisian, Carlo pernah tergabung dalam “Tim Mawar” yang dibentuk untuk mengungkap kasus pembunuhan hakim agung Safiudin Kartasasmita.

Dalam kasus tersebut, Carlo dan Tim Mawar lainnya berhasil menangkap Tommy Soeharto sebagai tersangkanya.

Tommy merupakan putra bungsu mantan Presiden RI Soeharto.

Selain itu, Carlo juga pernah menangkap Panglima Front Pembela Islam (FPI), Machsuni Kaloko dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, di kawasan Monumen Nasional (Monas).

Saat menangani kasus tersebut, Carlo masih menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2008 lalu.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Menteri Erick Thohir Angkat Polisi Penangkap Tommy Soeharto Jadi Komisaris PT Bukit Asam

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas