Pasar Domestik Terdampak Corona, Prudential dan Eastspring Minimalisir Volatilitas Investasi Nasabah
Sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi dunia pada pertengahan Maret 2020, pasar modal dunia dan juga Indonesia mengala
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perekonomian Indonesia terdampak cukup berat oleh pandemi Covid-19 dan akibat tekanan global.
Sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi dunia pada pertengahan Maret 2020, pasar modal dunia dan juga Indonesia mengalami koreksi.
Pembatasan sosial berskala besar yang dilakukan pemerintah di sejumlah negara juga berdampak pada perlambatan ekonomi.
Badan Moneter Internasional (IMF) mengoreksi pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia turun berturut-turut 3% dan 0,5 persen yang berimbas pada koreksi Indeks Harga Saham pada hampir semua negara, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Bagi pelaku industri asuransi jiwa, kondisi demikian juga tidk menguntungkan. Novi Imelda, Chief Investment Officer Prudential Indonesia mengatakan, Prudential Indonesia bersama perusahaan manajer investasi terafiliasi, Eastspring Indonesia, menempuh sejumlah strategi untuk meminimalisasi volatilitas investasi Nasabah.
Novi mengatakan, kedua perusahaan memiliki pengalaman panjang dalam menjaga kepercayaan nasabah, saat terjadi berbagai krisis besar. Antara lain krisis keuangan di 2013 dan perang dagang AS-Tiongkok.
Novi menyebut, saat ini Prudential dan Eastspring Indonesia masih didukung performa keuangan yang kuat. Sepanjang 2019, saat kondisi pasar bergejolak, total dana investasi yPrudential naik 3 persen menjadi Rp 74,5 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 72,1 triliun.
Di tahun yang sama, perusahaan juga mencatat Hasil Investasi sebesar Rp 5,4 triliun yang dikontribusi oleh pemulihan IHSG.
Sementara, Eastspring Indonesia mencatat total dana kelolaan sekitar Rp 92,08 triliun per 31 Desember 2019 dan menjadi yang terbesar di Indonesia.
Dalam mengelola investasi Nasabah, khususnya di tengah fase normal baru ini, kami menerapkan prinsip kehati-hatian secara optimal dalam memilih saham dan hanya yang memiliki fundamental baik dan pendanaan yang kuat," ungkap Novi.
Terkait dana investasi saham, perusahaan fokus berinvestasi di berbagai sektor yang cenderung tangguh ketika pertumbuhan ekonomi melambat dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang seperti konsumsi, kesehatan, dan komunikasi yang diharapkan dapat mengurangi volatilitas.
Sedangkan untuk dana investasi obligasi, Prudential dan Eastspring berkonsentrasi pada obligasi pemerintah yang dianggap lebih likuid. Dengan strategi seperti ini, kami berharap dapat meminimalisir risiko dan pada saat yang bersamaan tetap efektif dalam meningkatkan kinerja ketika pasar pulih.
Novi menyebutkan, perusahaannya juga menjalankan portofolio investasi yang beragam, di antaranya PRUlink Rupiah Equity Fund, PRUlink Managed Fund, PRULink Fixed Income dan PRUlink Cash Fund, yang sejak diluncurkan telah mencatatkan hasil positif.
"Untuk itu, kami meminta nasabah untuk memastikan polis mereka aktif sehingga senantiasa mendapatkan perlindungan, serta tetap berinvestasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing,” ujarnya.