Industri Perhotelan Mulai Bangkit, Dibarengi Protokol Ketat
Langkah itu dipilih karena menurut professor Anthony Griffiths, sinar UV dapat membunuh virus Covid-19 hingga 99%.
TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan penelitian Colliers International, hotel merupakan sektor yang paling terdampak akibat dari Covid-19. Pasalnya, selama pandemi berlangsung, para pengunjung disarankan untuk tetap tinggal di rumah agar tidak menjadi carrier dan menularkan penyakit.
Di era new normal ini, industri perhotelan pun bangkit kembali dan tiada lelahnya melakukan beragam inovasi untuk tetap bertahan di masa pandemi, bahkan hingga jangka panjang.
Salah satunya dengan memperketat protokol kesehatan. Diharapkan industri perhotelan tetap konsisten memaksimalkan pelayanan, khususnya pada kebersihan hotel.
Hotel Tentrem yang berlokasi di Yogyakarta, misalnya, mulai beradaptasi dengan ancaman virus yang ada. Pihaknya justru tengah mempersiapkan pembangunan hotel baru di kawasan Alam Sutera.
Pembangunan hotel bintang lima tersebut merupakan bentuk kerja sama antara PT Hotel Candi Baru dengan PT. Praja Karalon Perdana.
PT Praja Karalon Perdana sebagai developer dan PT Hotel Candi Baru melalui Tentrem Hotel Management Indonesia (THMI) untuk pertama kalinya akan menjadi operator Hotel Tentrem Alam Sutera.
Direktur Utama PT. Hotel Candi Baru, Irwan Hidayat mengatakan, pembangunan Hotel Tentrem di Alam Sutera sudah memasuki tahap rancangan dan direncanakan akan selesai dibangun pada akhir 2022 mendatang.
“Inikan baru persiapan mungkin baru jadi 2 sampai 3 tahun lagi,” ujar Irwan Hidayat saat penandatangan kerja sama antara PT. Hotel Candi Baru dengan PT Praja Karala Perdana di Jakarta, Jumat (19/6/2020) pagi.
Hotel dengan Sinar UV
Dalam tahap pertama di tahun 2020 ini, Direktur Hotel Tentrem Mario Hidayat menjelaskan sedang mempersiapkan konsep, desain, dan lainnya.
“Dalam 1 tahun ke depan, kami akan memulai persiapan pembangunan dengan berkoordinasi dengan konsultan arsitek, interior, struktur, serta Mekanikal & Elektrikal (ME),” ujarnya.
Selain itu, Direktur Utama PT. Praja Karala Perdana Agus Budiono, konsep yang Hotel Tentrem Alam Sutera akan mengangkat tema budaya lokal, seperti Hotel Tentrem di Yogyakarta dan Semarang.
“Kalau konsep terus terang masih belum final yang pasti kita akan hadirkan konsep yang unik dan mengangkat tema budaya lokal,” kata Agus.
Meskipun akan mengangkat budaya lokal, Mario Hidayat menekankan, standar pelayanan dan kemewahan tetap sama.
“Kami ingin setiap Hotel Tentrem berbeda. Yang sama standar pelayanan dan kemewahan sama dengan Hotel Tentrem lain,” tambah Mario Hidayat.
Irwan Hidayat menambahkan, Hotel Tentrem Alam Sutera akan dibangun sesuai dengan kebutuhan masyarakat pasca pandemi Covid-19.
“Jadi kamarnya, setiap pergantian tamu, akan disterilisasikan dengan menggunakan sinar UV,” kata Irwan Hidayat.
Langkah itu dipilih karena menurut professor Anthony Griffiths, sinar UV dapat membunuh virus Covid-19 hingga 99%.
“Semenjak pandemi ini, kita sudah mempersiapkan ‘New Standard Cleaning Protocol’ jadi sistem Cleaning Protocol di Hotel Tentrem sudah berbeda dari sebelum pandemi ini terjadi, di mana kebersihan kini lebih ditingkatkan," ungkap Mario Hidayat.
Para tamu Hotel Tentrem di Yogyakarta kini juga wajib diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki hotel, dan wajib mengenakan masker.
"Makanan kita jaga, sekarang kita beri sendok dan garpu yang sudah kita bungkus plastik individual. Jadi tidak tercampur, tidak model prasmanan seperti biasanya. Makanan juga kita bagikan, kita masak per individu," tutur Mario.
Selain itu, dalam memastikan pengunjung hotel aman dari Covid-19, manajemen Hotel Tentrem juga menyiapkan seorang petugas di lift.
Petugas tersebut bertugas menekan tombol lift bagi para pengunjung yang lalu lalang di lingkungan hotel.
"Di lift juga sekarang sudah kita sediakan petugas hanya untuk menekankan tombol lift. Hal-hal seperti itu sudah kita persiapkan karena pandemi ini," tutup Mario Hidayat.
Tak apa maju sedikit-sedikit, yang penting Tanah Air terus bangkit. Semoga pariwisata Indonesia semakin maju!
Penulis: Dea Duta Aulia/Editor: Dana Delani