BI Sebut Ekonomi Syariah Butuh Tiga Adaptasi saat Pandemi
BI menyatakan, industri ekonomi syariah perlu melakukan adaptasi dengan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, industri ekonomi syariah perlu melakukan adaptasi dengan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan, tujuan adaptasi itu agar kegiatan usaha yang dijalankan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional tidak menimbulkan risiko di bidang kesehatan.
"Setidaknya terdapat tiga langkah adaptasi hadapi kenormalan baru. Pertama, penggunaan teknologi yang semakin intensif termasuk untuk membuka peluang pasar dan distribusi barang," ujarnya, Selasa (28/7/2020).
Baca: Jamkrindo Syariah Melakukan Penjaminan Pembiayaan Program PEN
Baca: Dua Eks Pejabat Bank Syariah Mandiri Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi PT Tanjung Siram
Kedua, kata Onny, yakni memanfaatkan peluang pengembangan alternatif usaha dan ketiga adalah meningkatkan kesempatan untuk memperat kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha.
Adapun, Bank Indonesia berkerjasama lintas lembaga di bawah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) selalu berkomitmen untuk mendorong pemberdayaan ekonomi syariah, sehingga dapat bersaing secara nasional maupun global.
Onny menjelaskan, satu diantara strategi yang dilakukan adalah melalui penguatan ekosistem Halal Value Chain (HVC).
HVC ini meliputi rangkaian kegiatan untuk menghasilkan nilai tambah pada setiap bisnis proses dengan menekankan pada aspek kepatuhan terhadap nilai dan prinsip dasar syariah.
Pengembangan ekosistem HVC dilakukan di empat sektor utama yaitu pertanian, industri makanan halal dan fesyen muslim yang diwujudkan dalam program pengembangan Industri Kreatif Syariah (IKRA), pariwisata halal, serta pengembangan renewable energy.
"Upaya-upaya tersebut terus dilakukan dengan menggandeng berbagai pelaku usaha. Di antaranya komunitas pesantren, UMKM syariah, korporasi, dan berbagai pelaku industri lainnya," pungkas Onny.