Dukungan Tenaga Ahli Profesional, PT PP Bangun Proyek-proyek Monumental
BUMN konstruksi PT PP (Persero) Tbk, telah membangun sejumlah proyek monumental mulai dari hotel, jembatan, stadion, pelabuhan, dan lainnya.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BUMN konstruksi PT PP (Persero) Tbk, telah membangun sejumlah proyek monumental mulai dari hotel, jembatan, stadion, pelabuhan, dan lainnya.
Direktur Utama Perseroan Novel Arsyad mengatakan karya-karya tersebut bisa terealisasi berkat dukungan tenaga ahli yang profesional.
“Masih banyak sederetan proyek monumental yang berhasil diciptakan oleh Perseroan. Sampai saat ini Perseroan masih dipercaya oleh owner (baik Pemerintah, Swasta, BUMN) untuk mengerjakan proyek- proyek berskala besar dan monumental lainnya kata Novel dalam keterangan, Kamis (13/8/2020).
Baca: Raih Penghargaan GRC, TransJakarta Jadi BUMD Rasa BUMN
“Dukungan tenaga ahli yang professional dan pengalaman dibidangnya. Proyek-proyek yang dikerjakan oleh Perseroan telah menghadirkan sejumlah proyek monumental dan menjadi landmark di seantero Indonesia,” tambahnya.
Dia menekankan Perseroan akan terus bahu membahu dalam membangun negeri tercinta ini dan terus berkarya membangun bangsa.
“Kualitas pekerjaan yang dihasilkan oleh tenaga-tenaga ahli tersebut telah diakui oleh berbagai kalangan bahkan Presiden Republik Indonesia,” imbuhnya.
Adapun karya-karya monumental yang berhasil dibangun oleh Perseroan sampai dengan saat ini, antara lain Hotel Indonesia di Jakarta, Jembatan Balerang di Batam, Terminal Peti Kemas Kalibaru di Jakarta, PLTG Gorontalo di Sulawesi, Kementerian PUPR di Jakarta, Singapore Embassy di Jakarta, Austria Embassy di Jakarta, Jembatan Youtefa di Papua, Yogyakarta International Airport di Jawa Tengah, Stadion Papua Bangkit di Papua, dan RSUD Jayapura di Papua.
Selain proyek- proyek tersebut, masih banyak proyek lainnya yang berhasil dibangun oleh Perseroan dengan berbagai keunggulan dan kualitasnya.
Baca: Uni Eropa Luncurkan Tiga Proyek Baru Kerjasama Pembangunan dengan Asean
Hotel Indonesia merupakan pembangunan proyek gedung tinggi (high rise building) pertama di Indonesia yang dikerjakan oleh Perseroan pada tahun 1960.
Hotel ini juga merupakan hotel bintang 5 pertama yang dibangun di Jakarta dan diresmikan oleh Presiden Pertama RI Soekarno untuk menyambut perhelatan Asian Games IV pada tahun 1962.
Selanjutnya, proyek pembangunan Jembatan Barelang yang berlokasi di Kepulauan Riau merupakan cable stayed pertama di Indonesia yang dibangun Perseroan dengan menghubungkan 6 (enam) pulau.
Sampai saat ini, Jembatan Barelang dijadikan sebagai ikon kota Batam yang popular, terutama bagi masyarakat Kepulauan Riau.
Jembatan ini merupakan pilot project berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insyinyur Indonesia tanpa adanya campur tangan dari tenaga ahli luar negeri.
Di tahun 2012, Perseroan berhasil memenangkan tender mega proyek terbesar pada saat itu, yaitu pembangunan proyek Terminal Peti Kemas Kalibaru (New Priok) yang berlokasi di Jakarta.
Proyek pelabuhan ikonik ini dibangun secara bertahap untuk meningkatkan kapasitas dan mengantisipasi pertumbuhan arus peti kemas dan kargo di Pelabuhan Tanjung Priok.
Disamping itu, Perseroan merupakan pioneer di bidang Green Construction, dimana Perseroan berhasil membangun Kedutaan Besar Singapura dengan menerapkan Green Building.
Gedung yang terdiri dari 6 (enam) lantai dan 1 (satu) basement tersebut merupakan bangunan pertama yang menerapkan Green Building di Indonesia dan memiliki sertifikat dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Sukses dalam membangun Kedutaan Besar
Singapura yang berkonsep Green Building, Perseroan mengerjakan kembali proyek pembangunan Kedutaan Besar Austria di Jakarta.
Proyek green building ini menerapkan konsep teknologi tinggi pada bangunannya dimana menerapkan in the concrete core temperature control, air tight system dan the golden foam insulation system.
Masih mengusung konsep pembangunan ramah lingkungan atau green building, Perseroan dipercaya oleh Kementerian PUPR untuk membangun Gedung Utama Kementerian PUPR di Jakarta.
Gedung tersebut merupakan bangunan milik Pemerintah pertama yang mengantongi sertifikat Platinum Greenship.