Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenkeu Sebut Cetak Uang Rp 75 Ribu Bukan karena Anggaran Covid-19 Kurang

Didyk Choiroel mengatakan, hal tersebut tidak ada hubungannya dengan cetak uang baru.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kemenkeu Sebut Cetak Uang Rp 75 Ribu Bukan karena Anggaran Covid-19 Kurang
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Warga memperlihatkan uang kertas baru pecahan Rp 75.000 usai proses penukaran penukaran di halaman Kantor Perwakilan wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Selasa (18/8/2020). Uang baru Rp 75.000 merupakan edisi spesial HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dicetak terbatas hanya sebanyak 75 juta lembar, sementara KPw BI Jabar akan mendistribusikan 7,6 juta lembar. Cara penukarannya melalui preorder ke portal BI, https//pintar.bi.go.id untuk mendapatkan jadwal penukaran, setiap satu No. KTP hanya dapat menukarkan 1 lembar uang Rp 75.000. Periode penukaran akan belangsung hingga 30 September 2020. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, pencetakan uang baru Rp 75 ribu bukan karena negara kekurangan anggaran penanganan pandemi corona atau Covid-19.

Direktur Pengelolaan Kas Negara Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Didyk Choiroel mengatakan, hal tersebut tidak ada hubungannya dengan cetak uang baru.

"Iya, tidak ada hubungannya, jadi setiap tahun kami dengan Bank Indonesia selalu berkoordinasi untuk melihat uang yang beredar di masyarakat. Ada dua yang sifatnya adalah uang fisik, uang kartal atau M1 dan ada M2 uang giral, termasuk jumlah uang yang ada di perbankan," ujarnya saat webinar, Rabu (26/8/2020).

Menurutnya, dari hitung bersama itu maka uang fisik Rp 75 ribu yang diterbitkan Bank Indonesia hanya menggantikan uang lama saja.

Baca: Istana Sebut Uang Baru Rp 75 Ribu Jadi Alat Pemersatu Bangsa

"Tapi, uang penerbitan khusus ini merupakan bagian dari penerbitan dan peredaran uang. Dikoordinasikan Bank Indonesia dengan pemerintah sesuai dengan uang yang beredar di masyarakat," kata Didyk.

Baca: Kuota Pemesanan Tahap I Uang Rp 75 Ribu Habis, Masih Sisa 74,9 Juta Lembar

Karena itu, dia menambahkan, tidak ada penambahan uang di masyarakat untuk menambah anggaran, hanya sebagai selebrasi peringatan kemerdekaan.

Berita Rekomendasi

"Tidak ada pengaruhnya ke bendahara negara, tapi ada dikit aspek penting disini bahwa ada suatu momentum. Ada uang yang digantikan uang khusus dengan peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas