Pemerintah dan BI Jelaskan Alasan Pilih Bahan Kertas untuk Cetak Uang Baru Pecahan Rp 75 Ribu
Marlison Hakim mengatakan, semangat uang kemerdekaan ini adalah kebahagian seluruh manusia di Indonesia.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menjelaskan, alasan penerbitan uang baru Rp 75 ribu berjenis kertas, bukan logam seperti tiga edisi hari kemerdekaan sebelumnya karena demi semangat kebersamaan.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan, semangat uang kemerdekaan ini adalah kebahagian seluruh manusia di Indonesia.
"Gubernur kami menekankan berbagi kebahagiaan, dimana memberikan masyarakat kesempatan sama untuk memiliki uang peringatan kemerdekaan ini," ujarnya dalam webinar, Rabu (26/8/2020).
Karena itu, Marlison menjelaskan, BI menggunakan uang kertas dan nominalnya secara simbolik di Rp 75 ribu agar semua orang bisa memiliki.
Baca: Istana Sebut Uang Baru Rp 75 Ribu Jadi Alat Pemersatu Bangsa
"Kalau sebelum-sebelumnya ya terbatas sekali, itulah semangat kebhinekaan, kita implementasikan dalam pengedaran ini. Sebelumnya terbatas, Rp 350 ribu kita lelang hasilnya Rp 3 juta, yang Rp 850 ribu harganya Rp 30 juta, kalangan terbatas," katanya.
Baca: Cara Tukar Uang Baru Rp 75 Ribu Edisi Khusus di BI dan Bank Umum, Catat Tanggal serta Syaratnya
Sementara itu, pemerintah melalui Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menambahkan, sebelumnya uang kemerdekaan memang berbentuk logam.
"Kemarin-kemarin kita buat logam nominal Rp 850 ribu dan harga uangnya lalu itu bisa mencapai Rp 30 juta, siapa bisa memiliki? Inilah filosofi BI benar sekali, dengan uang sekian, semua rakyat bisa berbagi kebahagiaan di 75 tahun kemerdekaan dan kita apresiasi dengan jumlah nominal banyak (75 juta lembar), seluruh elemen punya kesempatan sama, tidak ada perbedaan," pungkasnya.