Melemah, Rupiah Dibuka Rp 14.913 per Dolar AS, Ada Kekhawatiran Pasar Soal PSBB di DKI Jakarta
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka melemah ke Rp 14.799 per dolar AS atau turun 0,39 persen, Jumat (11/9/2020).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka melemah ke Rp 14.913 per dolar AS, Jumat (11/9/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah melemah 0,39 persen dari penutupan Kamis (10/9/2020), yakni Rp 14.855 per dolar AS.
Dilansir Kontan.co.id, pelemahan rupiah ini tak terlepas dari kekhawatiran pasar akan berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Diprediksi, kondisi tersebut bisa menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebelumnya, Analis HFX International Berjangka, Ady Phangestu mengatakan pelemahan rupiah ke level Rp 14.800 per dolar AS erat kaitannya dengan rencana DKI Jakarta untuk menerapkan PSBB total di pekan depan.
"Itu membuat rupiah terjungkal, sentimen pelaku pasar menjadi memburuk dan data ekonomi dalam negeri juga menunjukkan resesi," kata Ady kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9/2020).
Apabila penerapan PSBB total berlanjut hingga bulan depan, Ady memperkirakan PDB kuartal IV-2020 berisiko terkontraksi.
Dikarenakan, kontribusi DKI Jakarta terhadap pembentukan PDB nasional adalah yang tertinggi.
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.979 per dolar AS.
Sementara Bank Central Asia (BCA) mematok kurs jual pada Rp 15.005 per dolar AS.
Kurs jual berarti pihak bank menjual dolar AS pada posisi ini.
Untuk kurs beli BCA adalah Rp 14.975 per dolar AS.
Kurs beli ini berarti bila Anda ingin menjual dolar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini.
Lantas, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar AS di bank besar?