Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rp 3,5 Triliun Dianggarkan untuk Biayai Sewa Hotel Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Rata-rata keterisian TT ICU pada rumah sakit di DKI Jakarta dan Bali sudah lebih dari 50 persen, begitupun dengan ruang isolasi.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rp 3,5 Triliun Dianggarkan untuk Biayai Sewa Hotel Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas medis saat beristirahat usai merawat pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2020). Rencananya pemerintah akan membuka Tower 5 atau menara tambahan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran untuk tempat isolasi dan pengobatan pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,5 triliun untuk membayar penggunaan hotel berbintang satu dan dua tempat mengisolasi pasien
dengan gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG).

Sri Mulyani mengatakan, anggaran isolasi pasien dengan gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG) pada hotel bintang satu dan dua itu akan diambil dari dana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dia menekankankan anggaran Rp3,5 triliun ini akan segera diberikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Anggaran yang kami alokasikan untuk BNPB sebesar Rp3,5 triliun. Di situ termasuk antisipasi penggunaan hotel untuk ruang isolasi pasien," ujar Sri Mulyani dalam acara tanya jawab virtual, Selasa (15/9/2020).

Penggunaan hotel untuk mengisolasi pasien dengan gejala ringan atau OTG sebelumnya disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.

Menurut Jokowi, pemerintah bekerja sama dengan sejumlah hotel bintang satu dan dua sebagai tambahan fasilitas karantina.

Di DKI Jakarta sendiri terdapat 15 hotel bintang dua dan tiga yang memiliki kapasitas 3 ribu unit kamar.

Berita Rekomendasi

Untuk fasilitas bagi pasien Covid-19, Sri Mulyani mengatakan pemerintah terus memantau penggunaan secara maksimal dari fasilitas yang sudah ada sebelumnya.

Fasilitas itu meliputi Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet maupun gedung pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dijadikan ruang isolasi.

"Yang fokus bagi kami penggunaan fasilitas itu dan berapa biaya nanti akan dilakukan pertanggungjawaban oleh BNPB," ujarnya.

Dia menyatakan, kebutuhan ruangan Intensive Care Unit (ICU) akan diperbanyak. Hal ini untuk bisa mengobati pasien Covid-19 yang masih tinggi di Jakarta.

"Saat ini, seperti disampaikan beberapa kesempatan, untuk Jakarta di Kemayoran itu beberapa tower sudah ditambahkan kalau enggak salah tower 6, 7 dan beberapa di Wisma Atlet."

"Jadi sekarang ini kita lihat penggunaan maksimal, termasuk beberapa yang sudah ditetapkan pemerintah seperti gedung-gedung pelatihan yang sekarang digunakan untuk isolasi," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan pemerintah bakal menanggung biaya operasional hotel bintang satu dan dua yang dijadikan tempat isolasi mandiri para pasien virus corona.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas