Kemenkeu Akui Tidak Mudah Habiskan Sisa Dana PEN dalam 3 Bulan
Inspektur Jenderal Kemenkeu Sumiyati mengakui bahwa sisa dana PEN yang belum terealisasi sebanyak 61 persen per September.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, pemerintah memiliki sisa waktu sedikit untuk merealisasikan 100 persen dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp 695 triliun hingga akhir 2020.
Inspektur Jenderal Kemenkeu Sumiyati mengakui bahwa sisa dana PEN yang belum terealisasi sebanyak 61 persen per September.
"Sisa Oktober, November, Desember, 3 bulan tambah 1 setengah hari. Kita masih harus menyelesaikan anggaran untuk program ini, masih ada kurang lebih 61 persen, tentu ini bukan suatu pekerjaan yang mudah," ujarnya saat webinar, Selasa (29/9/2020).
Baca: Politisi PDIP Sebut Program PEN Jaga Daya Beli Masyarakat
Menurut Sumiyati, semua pemangku kepentingan harus benar-benar bekerjasama dengan baik untuk memastikan semua program bisa berjalan optimal.
"Hal ini agar bisa kita akselerasi untuk menangani bukan hanya masalah kesehatan dan sosial, juga masalah ekonomi. Tantangan kita terutama adalah dengan adanya perubahan dari pandemi Covid-19 ini, belum ada yang siap, sehingga perlu kita melakukan adaptasi," katanya.
Selain itu, dia menambahkan, Kemenkeu juga menyiapkan program menata peraturan, melakukan pembekalan, menyiapkan data, hingga eksekusinya.
"Dilakukan semua di waktu yang bersamaan, di periode yang sama. Memang ini suatu peristiwa yang luar biasa, tapi kita harus benar-benar kalau ada yang kurang ya kita perbaiki, kalau ada yang masih belum sempurna ya kita terus berupaya untuk menyempurnakan," pungkasnya.