Inovasi Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jika Didukung Industri
Banyak riset dan inovasi dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan pasar.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak riset dan inovasi dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan pasar.
Adanya dukungan industri, maka inovasi yang dilakukan, akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Hal ini dikatakan Menteri Riset dan Teknologi/BRIN, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro saat kuliah umum diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Institut Teknologi Indonesia Ke-36 secara daring, Kamis (2/10/2020).
"Pelaku usaha, mulai swasta dan termasuk UMKM yang melakukan investasi berbasis inovasi akan bisa menciptakan pasar," kata Bambang.
Baca: Ilham Habibie: Inovasi Teknologi Dibutuhkan untuk Ciptakan Lapangan Kerja
Adanya keterlibatan semua pihak ini, kata dia, maka konsep triple helix atau kerja sama yang dilakukan antara pemerintah, akademisi atau perguruan tinggi dan industri serta masyarakat bisa berlangsung.
"Triple helix itu adalah kunci kesuksesan di negara-negara Nordik dan satu lagi sudah ditunjang juga di dalam budaya inovasi di masyarakatnya," katanya,
Dalam kesempatan itu, Bambang mendorong ITI, sebagai sebuah perguruan tinggi bisa melahirkan banyak technopreneur.
"DIharapkan dapat terus men-scale up produk inovasinya yang dibutuhkan masyarakat dan berpotensi dikomersialisasi oleh pelaku usaha,: katanya.
Baca: Menristek Beberkan Bisnis Inovasi Teknologi yang Berkembang di Tengah Pandemi Covid-19
Rektor Institut Teknologi Indonesia, Bapak Dr. Ir. Marzan Aziz Iskandar, IPU mengatakan, Institut Teknologi Indonesia didirikan untuk menghasilkan SDM Unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
ITI telah fokus pada pengembangan riset yang berkelanjutan, melalui pengembangan inovasi sejak tahun 2014.
Untuk memajukan produk riset dan inovasi teknologi yang dihasilkan, ITI melakukan program inkubasi melalui berbagai bentuk kegiatan seperti transfer teknologi, sertifikasi produk, konsultasi bisnis di bidang manajemen dan pengembangan bisnis, perijinan bisnis, serta pemodalan dan akses jaringan pasar.
Melalui program pendampingan yang terstruktur dan profesional, diharapkan ITI dapat menghasilkan SDM technopreneur di bidang Iptek yang memiliki nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi.
"Sehingga mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia dengan mencipakan lapangan kerja serta meningkatkan daya saing, baik di tingkat nasional dan internasional," katanya.