Investor Akan Lirik Pasar Saham Asia, Ini Perkiraan IHSG Pekan Depan
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, AS saat ini menghadapi risiko Pemilu dan valuasi yang mahal.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini diperkirakan investor akan lebih memperhatikan saham dan obligasi di wilayah Asia dibandingkan pasar Amerika Serikat (AS).
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, AS saat ini menghadapi risiko Pemilu dan valuasi yang mahal.
"Pasar Asia terlihat lebih menarik karena pemulihan ekonomi dan pendapatan yang kuat dan valuasi yang jauh lebih murah. Data ekonomi China yang baik ditambah virus Covid-19 terkendala di sebagian Negara kawasan Asia seperti di Korea Selatan, Taiwan, dan Hongkong," ujarnya, Minggu (4/10/2020).
Hans memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan ke depan cenderung sideways di range yang lebar dengan dengan support di level 4.754 hingga 4.881 dan resistance di level 4.991 sampai 5.075.
Baca: Trump Positif Covid-19 Bikin Pasar Cemas, Tapi Dia Kalah di Pilpres AS Lebih Mengkhawatirkan
Kendati demikian, Indonesia dan Filipina dinilai berbeda dengan sebagain kawasan di Asia karena masih belum dapat menjinakan pandemi Covid-19.
Sebelumnya, lanjut dia, Chief Economist for East Asia and Pacific Bank Dunia Aaditya Mattoo menyatakan Indonesia dan Filipina belum sukses menangani pandemi, sehingga tidak akan menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi dalam waktu dekat.
"Sebelumnya Bank Dunia juga merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi minus 1,6 persen dari nol persen tahun 2020 dan tumbuh 4,4 persen dari 4,8 persen tahun 2021," pungkas Hans.