Dirut BRIS: Sistem Ekonomi Syariah Jadi Solusi Pemulihan di Tengah Pandemi
Sistem ekonomi syariah menjadi salah satu solusi pemulihan ekonomi di kondisi pandemi Covid-19.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sistem ekonomi syariah menjadi salah satu solusi pemulihan ekonomi di kondisi pandemi Covid-19.
Sistem ini lebih stabil, tahan banting, dan memegang prinsip kebermanfaatan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Namun, masih banyak yang belum mengetahui dan minim literasi mengenai sistem ekonomi dan keuangan syariah, termasuk pemahaman mengenai pembiayaan syariah maupun instrumen investasi syariah.
Baca: BNI Syariah Salurkan Pinjaman Rp 175 Miliar ke Pertamina Trans Kontinental
Direktur Utama PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) Ngatari mengatakan pihaknya akan terus mendorong literasi ekonomi dan keuangan syariah yang akan menjadi ujung tombak dalam membangun dan memperbesar sistem ekonomi syariah di Indonesia.
Menurutnya, ekonomi dan keuangan syariah terbukti mampu bertahan di tengah krisis akibat pandemi, hal itu terbukti dengan kinerja bank-bank syariah nasional yang mencatat hasil positif.
"BRIsyariah sendiri sampai bulan Agustus membukukan laba bersih mencapai Rp 168 miliar. Perolehan tersebut meningkat sebesar 158,46 persen secara year on year," kata Ngatari dalam Workshop Perbankan Syariah bertema “Memacu Literasi Keuangan Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional”, Senin (5/10/2020).
Baca: Semester I 2020, BRI Syariah Raup Laba Bersih Rp 117,2 Miliar
Pembentukan laba BRIsyariah ditopang oleh pendapatan penyaluran dana mencapai Rp 1,94 triliun atau tumbuh 19,75 persen YoY.
“Kinerja bank-bank syariah hingga Agustus kemarin menunjukkan kinerja yang positif, BRIsyariah mengalami peningkatan laba bersih pada paruh pertama 2020 hingga 158,46 persen secara year on year," ucap Ngatari lagi.
"Hal ini membuktikan bahwa ekonomi dan keuangan syariah mampu bertahan di masa pandemi dengan baik sehingga berpotensi besar menjadi salah satu solusi memulihkan perekonomian nasional,” lanjut dia.
Pada aspek investasi, tren masyarakat untuk berinvestasi di sektor keuangan berbasis Syariah juga terus meningkat.
Tidak hanya dari sektor Perbankan Syariah dan Multifinance Syariah, tetapi juga platform Pasar Modal Syariah.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per Agustus 2020, investor saham syariah telah mencapai 78.199 investor atau sekitar 5,9 persen dari total investor saham di Indonesia.
BEI juga mencatat bahwa saham syariah mencapai 63 persen dari saham yang tercatat di pasar modal Indonesia.