Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Miliki Perencanaan Keuangan Matang Dinilai Penting Dalam Hadapi Resesi

Pandemi corona atau Covid-19 telah menyebabkan roda ekonomi di hampir seluruh belahan dunia mengalami resesi

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Miliki Perencanaan Keuangan Matang Dinilai Penting Dalam Hadapi Resesi
FMT INVESTMENT ADVISORY
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pandemi corona atau Covid-19 telah menyebabkan roda ekonomi di hampir seluruh belahan dunia mengalami resesi, tak terkecuali Indonesia.

Suatu negara dapat dikatakan masuk tahap resesi jika mengalami pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Perekonomian Indonesia sendiri pada kuartal I dan II tahun 2020 masing-masing tumbuh 2,97 persen dan minus 5,32 dibandingkan periode sama tahun lalu.

Baca: IFA III 2020 Apresiasi Perusahaan yang Sukses Kelola Keuangan di Tengah Pandemi

Penurunan pertumbuhan ekonomi ini disebabkan akibat turunnya sisi produksi, rendahnya daya beli masyarakat, dan melonjaknya tingkat pengangguran.

Karena itu, dengan kondisi hampir memasuki resesi pada kuartal III saat ini memiliki perencanaan keuangan itu penting.

“Memiliki perencanaan keuangan yang matang sangatlah penting dalam menghadapi situasi resesi seperti saat ini. Hal ini dapat menghindari pengeluaran yang tak dibutuhkan, selain itu juga mempersiapkan diri untuk memiliki dana darurat,” ujar Co-Founder dan Chief Investment Officer (CIO) FUNDtastic Franky Chandra melalui keterangan resmi, Senin (12/10/2020).

Baca: Perusahaan Keuangan di Jepang Tawarkan Libur Akhir Pekan hingga Empat Hari

Berita Rekomendasi

Menurutnya perencanaan keuangan dengan matang, berarti membedah dan mencatat kondisi keuangan, baik pengeluaran rutin dan pengeluaran pokok.

Pengeluaran pokok, kata Franky, merupakan kewajiban yang harus dikeluarkan setiap bulannya, utamanya kebutuhan primer.

Sementara itu, pengeluaran rutin termasuk cicilan kredit produktif, biaya asuransi atau beban kesehatan, maupun kredit konsumtif.

Jika pemasukan dikurangi pengeluaran pokok, masih terdapat sisa dana yang memadai, maka bisa mulai merencanakan tujuan keuangan ke depan.

Namun, apabila keadaan sebaliknya dimana pengeluaran lebih besar daripada pendapatan, maka diperlukan perencanaan keuangan yang lebih baik.

Misalkan dengan memilah mana yang benar-benar merupakan pengeluaran untuk kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan semata.

Adapun, menentukan perencanaan keuangan tergantung dengan kebutuhan dan target setiap orang, misalnya untuk pendidikan anak sekolah, kuliah, kebutuhan pensiun, dana darurat atau kebutuhan masa depan lain.
Sementara, jika masih terdapat kelonggaran dana, maka bisa merencanakan hal lainnya, seperti jalan-jalan atau buka bisnis sampingan baru.

"Disisi lain, proteksi baik itu asuransi jiwa maupun kesehatan sebaiknya juga penting agar tujuan keuangan tetap dapat berjalan tanpa terhambat," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas