UU Cipta Kerja Resahkan Para Pekerja, TrawlBens Gencar Buka Peluang Usaha Baru
Trawlbens sebagai pioner aplikasi kargo pertama di Indonesia berupaya menghadirkan solusi terbaik bagi customer
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di saat para pekerja merasa resah dengan pengesahan UU Cipta Kerja, aplikasi kargo yang pertama di Indonesia justru sedang membuka peluang usaha kemitraan guna menciptakan lapangan kerja secara besar-besaran.
Sebab, selama pandemi Covid-19, bisnis jasa logistik menjadi salah satu sektor yang tumbuh signifikan dan penopang ekonomi, mengingat pembatasan sosial dan aktivitas masyarakat mendorong penggunaan jasa pengiriman barang melalui perusahaan kargo.
Pertumbuhan bisnis jasa logistik selama pandemi Covid-19 tumbuh hingga 100%, bahkan mencapai puncak tertinggi sepanjang September 2020 dengan pertumbuhan hampir 400%.
Hal ini sejalan dengan pertumbuhan penggunaan layanan e-commerce dan marketplace yang meningkat 69% selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia, berdasarkan data perusahaan konsultan bisnis, RedSeer.
Baca: Volume Ekspor ke Jepang Makin Besar dan Variatif, Olly: Sulut Menjadi Hub Kargo di Indonesia Timur
Baca: Diajak Masuk ke Kokpit dan Kargo Pesawat, Raffi Ahmad: Ini Pertama Kali Seumur Hidup
Menyadari kondisi tersebut, Beni Syarifudin, CEO TrawlBens, menjelaskan Trawlbens hadir sebagai start-up aplikasi kargo pertama di Indonesia yang menawarkan jasa door to door yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam kegiatan pengiriman atau perpindahan barang dari dan ke seluruh Indonesia.
“Trawlbens dapat menjadi solusi permasalahan logistik yang dihadapi oleh para UMKM selama ini dimana harga ongkos kirim yang mahal,” ujarnya.
Dengan kehadiran aplikasi kargo Trawlbens, lanjut dia, biaya logistik atau ongkos pengiriman bisa turun 70%-80% dari kondisi saat ini.
“Ini latar belakang TrawlBens hadir untuk memberikan layanan dan harga yang bukan hanya kompetitif, tapi murah. Jadi masyarakat dan UKM bisa berkembang. Kalau UKM tumbuh, hal itu akan menyerap ribuan pekerjaan kan,” ucapnya.
Beni menilai masyarakat atau UKM di berbagai daerah di Indonesia masih kesulitan jika mendapat pembeli dari daerah lain seperti Kalimantan atau Papua karena terbentur dalam ongkos pengiriman yang sangat tinggi.
Apalagi saat ini, menurut dia, terjadi anomali dalam ongkos pengiriman di negeri ini.
“Ongkos pengiriman dari China ke Indonesia bisa Rp 9.000/kilogram. Tapi mengapa dari Jakarta ke Makassar justru Rp 30 ribu/kg, atau Jakarta ke Manado kenapa Rp 60 ribu/kg. Ini kan aneh. Bagaimana mungkin UMKM bisa bersaing dan berkembang dengan ongkos kirim yang begitu mahal,” tegasnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, lanjut Beni, Trawlbens sebagai pioner aplikasi kargo pertama di Indonesia berupaya menghadirkan solusi terbaik bagi customer.
“Selain fokus pada kepuasan pelanggan dan customer, Trawlbens juga fokus memperluas jaringan dengan membuka peluang kemitraan seluas-luasnya,” ujarnya.
Pada tahap awal, Beni menerangkan, Trawlbens membuka lima kemitraan yakni; 1. mitra business; 2. mitra space; 3. mitra pool warehouse; 4. mitra kurir motor; 5. mitra transporter mobil.
“Dengan menjadi mitra Trawlbens, Anda berpeluang memperoleh penghasilan hingga Rp 30 juta per bulan dan menjadi mesin penggerak ekonomi Indonesia. Mari raih sukses bersama Trawlbens,” pungkas Beni.