Ekonomi Mulai Pulih dari Badai Virus Corona, Ekspor-Impor China Tembus Rekor Tertinggi
Kegiatan ekspor China mencatat kinerja terkuat selama lebih dari setahun, begitu pula impor yang melonjak pada laju tercepat.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
"Dalam beberapa bulan mendatang, kami memprediksi kekuatan ekspor akan bertahan dan impor juga dapat terus berkembang di belakang pemulihan berkelanjutan dalam aktivitas domestik," kata Ekonom Goldman Sachs kepada kliennya dalam sebuah catatan pada Selasa kemarin.
Perlu diketahui, menurut data bea cukai resmi negara itu, perdagangan luar negeri China mengalami peningkatan dengan raihan total 0,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dalam tiga kuartal pertama tahun 2020, dengan ekspor tumbuh sebesar 1,8 persen dan dan impor turun 0,6 persen dalam mata uang yuan.
Data statistik menunjukkan bahwa China mempercepat impor dari Amerika Serikat (AS), yang mengalami lonjakan pada September jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini memungkinkan surplus perdagangan dengan AS menyempit lebih dari 3 miliar dolar AS dalam waktu satu bulan menjadi 30,75 miliar dolar AS pada bulan September.
Namun masih mengalami kenaikan hampir 19 persen secara tahunan.
Angka-angka tersebut pun kini diawasi secara ketat, karena China diprediksi akan meningkatkan pembelian barang-barang asal AS secara signifikan berdasarkan kesepakatan perdagangannya dengan negara itu.
Kendati demikian, muncul pula kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia ini tidak akan bisa menahan posisi 'tawar menawar' dengan AS.
Ini tentu saja akan mengarah pada eskalasi lebih lanjut dari perang dagang antara AS dan China.