Hilirisasi Industri Nikel Lapangkan Jalan Indonesia Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik
Hilirisasi industri minerba juga akan meningkatkan nilai tambah seperti halnya kemampuan Indonesia untuk memproduksi baterai mobil listrik sendiri
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menanggapi kebijakan pembangunan hilirisasi industri nikel sekaligus menjadi langkah strategis industri minerba.
"Setidaknya penerimaan negara dari sektor mineral pun meningkat, ini langkah strategis karena cadangannya juga kan masih cukup besar. Dan juga dapat membantu keuangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.,” kata Mamit saat dikonfirmasi, Kamis (22/10/2020)
Dia memeyakini, hilirisasi industri minerba juga akan meningkatkan nilai tambah seperti halnya kemampuan Indonesia untuk memproduksi baterai mobil listrik sendiri yang kemudian di ekspor ke luar negri.
“Sangat mungkin sekali dan sekarang Vale sudah punya smelter, setidaknya ini bisa meningkatkan added value dari mineral yang dihasilkan begitu,” ungkapnya.
Baca juga: Keuangan Negara Jebol Gara-Gara Nikel, Begini Penjelasan Faisal Basri
Lanjut Mamit, harapannya ke depan Indonesia bisa menjadi produsen Battery dunia di tengah era elektrifikasi pengembangan kendaraan bermotor listrik.
”Saya kira mimpinya kita, mimpi bangsa ini, kita menjadi produsen Baterai yang mulai berkembang, memang untuk pasar dalam negeri masih kecil, tetapi kita harus melihat mungkin ke depan ketika kita menjadi pasar terbesar ataupun produsen terbesar kita bisa melakukan ekspor,” tuturnya.
Baca juga: Teknologi Hidrometalurgi TMM Diklaim Mampu Hasilkan Nikel Murni
Mamit berharap Pemerintah mengundang investor perusahaan mobil listrik internasional untuk menanamkan investasinya di Indoneisa, karena banyaknya bahan baku nikel Indonesia.
“Jadi ada add value yang lain juga kedepan di lapangan, seperti lapangan pekerjaan terus juga program untuk menggunakan kendaraan listrik semakin berkembang, jadi ada banyak value positif yang didapatkan kalau memang ini sesuai dengan yang direncanakan,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong pembangunan hilirisasi industri nikel, sebab Indonesia menyimpan banyak sumber daya nikel.
Sehingga kedepan Indonesia akan menjadi pemain penting dalam percaturan industri nikel dunia.
Hal itu seiring dengan akuisisi 20 persen saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) atau MIND ID, dengan begitu kapasitas MIND ID dalam menggenjot hilirisasi produk nikel akan bertambah.
Selain itu, Erick Thohir mengungkapkan MIND ID akan memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku industri hilir nikel Indonesia baik untuk menjadi stainless steel maupun baterai kendaraan listrik.