Angkasa Pura II Perkenalkan Portofolio Bisnis Baru yaitu Healthcare Service di Bandara Soetta
PT Angkasa Pura II (Persero) memperkenalkan portofolio baru, yaitu Healthcare Service di Bandara Internasional Soekarno
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) memperkenalkan portofolio baru, yaitu Healthcare Service di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebutkan, fasilitas Healthcare Service ini merupakan portofolio bisnis baru sebagai pendukung pengelolaan bandara di tengah pandemi Covid-19.
Dalam fasilitas Healthcare ini, lanjut Awaluddin, diantaranya ada layanan rapid test yang saat ini tersedia di sejumlah bandara yang dikelola Angkasa Pura II.
"Kemudian fasilitas yang terbaru adalah fasilitas PCR Test yang di bangun di koridor kedatangan internasional Terminal 3 Bandara Soetta," ucap Awaluddin dalam keterangannya, Rabu (28/10/2020).
Baca juga: Garuda Putus 700 Karyawan Kontrak
Shelter dari fasilitas PCR Test ini diketahui merupakan hasil kerja sama dengan PT Indofarma yang terdiri dari beberapa area, yaitu ruang tunggu dan pengurusan administrasi, area pengambilan sampel dan ruang penyimpanan spesimen dan consumable.
Awaluddin juga mengatakan fasilitas kesehatan kini menjadi hal yang cukup penting di suatu bandara. Dulu mungkin fokus bandara adalah terkait operasi dan pelayanan.
"Sekarang dengan adanya pandemi ini, bidang kesehatan menjadi tidak kalah penting dan karena itu kami menambah portofolio baru yakni di bidang kesehatan untuk mendukung bisnis pengelolaan bandara," kata Awaluddin.
Baca juga: Sembilan Bulan Menghadapi Covid-19, Ini Empat Strategi Angkasa Pura II Agar Dapat Bertahan
Awaluddin mengatakan diperluasnya portofolio bisnis dengan merambah bidang kesehatan ini, tidak lepas dari penerapan konsep Biosecurity dan Biosafety Management di bandara-bandara perseroan di tengah pandemi.
"Biosecurity Management sendiri diimplementasikan lewat program physical distanding, health screening, passenger touchless processing, people protection dan facility cleanliness," lanjutnya.
Sementara Biosafety Management, menurut Awaluddin, melalui biohazard precautions, environment screening, infrastructure sterilization, testing lab facilities dan public health assurance.