Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia Pinjam 1,5 Miliar Dolar ke Australia untuk Tangani Pandemi Covid 19

Sri Mulyani mengatakan, pinjaman tersebut dengan masa pembayaran kembali selama 15 tahun yang merupakan wujud kerja sama strategis

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Indonesia Pinjam 1,5 Miliar Dolar ke Australia untuk Tangani Pandemi Covid 19
Tribunnews/Dea Duta Aulia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

Bendahara negara menyebut ada saja pihak yang memang sengaja membuat informasi
utang negara dari satu segmen saja, sehingga menimbulkan disinfomasi.

"Jadi, kami juga melihat lho ini kita memberikan informasi yang banyak, tapi kemudian malah
digoreng-goreng. Gitu lho," kata Sri Mulyani.

Dia menambahkan, dirinya siap jika ada yang mau berdebat terkait utang asal sesuai substansi.

"Kalau debatnya sehat, kami tidak masalah, tapi masyarakat kadang membuatnya secara tidak sehat," pungkasnya.

Di kesempatan sama, Menteri Keuangan Australia Frydenberg menggarisbawahi bahwa Australia berkeyakinan Indonesia dapat menangani pandemi Covid-19 dengan baik.

Kemudian, dapat melakukan pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat, antara lain didukung oleh manajemen fiskal yang hati-hati.

“Indonesia dan Australia menghadapi pandemi Covid-19 ini sebagai mitra. Sebagai mitra, kami akan pulih bersama. Dalam semangat kemitraan inilah, Australia dan Indonesia menandatangani pinjaman sebesar 1,5 miliar dolar Australia," ujar Frydenberg.

Berita Rekomendasi

Menguat

Sementara, Bank Indonesia (BI) menyatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat (AS) perlahan menguat dengan berbagai kebijakan dan stabilisasi yang terus
dilakukan.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah sekarang bergerak stabil dan cenderung menguat dibanding awal pandemi corona atau Covid-19.

"Kalau dilihat yang paling rendah itu adalah puncaknya di tengah pandemi
Covid-19 saat kepanikan global pada 23 Maret 2020, waktu itu rupiah mencatat Rp
16.575 per dolar AS," ujarnya.

Kemudian, Perry menjelaskan, pelan tapi pasti rupiah terus menguat dari sejak Maret
hingga November sekira 17,8 persen, meski secara tahun kalender masih melemah 1,2
persen.

"Sejak (Maret) itu menguat secara signifikan sekira 17,8 persen, sehingga kalau
kita lihat year to date (tahun kalender), nilai tukar itu melemah sekira 1,2 persen,"
katanya.

Di sisi lain, cadangan devisa pada Oktober 2020 meningkat jadi 133,7 miliar dolar AS
dibanding kuartal II 2020 sebesar 131,7 miliar dolar AS untuk menopang stabilisasi nilai
tukar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas