Mantan Menkeu Ini Kritik Jokowi Karena Terus Tambah Utang saat Wabah
rizal ramli mengatakan Indonesia mulai kembali menumpuk utang dari pinjaman bilateral setelah sebelumnya banyak menarik utang dari obligasi.
Editor: Sanusi
"Dengan ini, kami tidak hanya bisa membantu masyarakat, menangani Covid-19, membantu pelaku usaha, UMKM, namun juga yang terpenting menjaga keamanan dan keberlanjutan fiskal," ujar dia.
Dia pun menjelaskan, pinjaman tersebut harus dilunasi kembali kepada Pemerintah Australia dalam jangka waktu 15 tahun.
Menurut Sri Mulyani, pinjaman dari Pemerintah Australia itu mendukung program yang dipimpin oleh Bank Pembangunan Asia (ADB), yakni Covid-19 Active Response and Expenditure Program.
" Pinjaman tersebut dibangun di atas hubungan ekonomi kami yang berharga dan catatan kerja sama bilateral yang kuat. Australia dan Indonesia adalah tetangga, sahabat, dan mitra strategis komprehensif, dan kami berkomitmen untuk saling mendukung melalui krisis ini," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Eks Menkeu Kritik Jokowi Karena Terus Tambah Utang Selama Pandemi"
Rizal Ramli Ungkap Strategi Pengemis Utang, Dapatnya Utangan Recehan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
Menyoal hutang piutang negara, beberapa waktu lalu Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai pemerintah sudah kelewat batas dalam mengambil utang luar negeri.
Rizal Ramli menyatakan, keuangan negara seakan tidak berdaya di tengah pandemi corona atau Covid-19 karena untuk membayar bunga utang saja harus dengan utangan lagi.
"Terbitkan surat utang (bonds) bunganya semakin mahal. Untuk bayar bunga utang saja, harus ngutang lagi," ujarnya melalui akun Twitter @RamliRizal, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Indonesia Pinjam 1,5 Miliar Dolar ke Australia untuk Tangani Pandemi Covid 19
Selain itu, dia juga menyayangkan kebijakan pemerintah meminta-minta uang ke pihak asing yang sebenarnya tidak besar dari sisi nominal.
Baca juga: Setelah dari Australia, Indonesia Berutang ke Jerman Rp 9,1 Triliun
"Makin parah. Makanya mulai ganti stratetegi jadi 'pengemis utang bilateral' dari satu negara ke negara lain, itupun dapatnya recehan. Itu yang bikin shock" kata Rizal.
Selanjutnya, keprihatinan dirinya terhadap utang Indonesia tersebut ditujukan langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mas @jokowi, mau dibawa kemana RI? Surat utang bunganya semakin mahal," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.