Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag Wakili Menko Airlangga di Pertemuan 3 Negara, Bahas Ekonomi Halal

Agus menjelaskan, hingga akhir Oktober 2020, kerja sama IMT-GT berhasil mencetak sebanyak 4.054 UKM Halal berorientasi ekspor.

Penulis: Yanuar Riezqi Yovanda
Editor: Sanusi
zoom-in Mendag Wakili Menko Airlangga di Pertemuan 3 Negara, Bahas Ekonomi Halal
Ria Anatasia
Mendag Agus Suparmanto di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyatakan, kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) berhasil mencetak ribuan Usaha Kecil Menengah (UKM) halal berorientasi ekspor.

Capaian ini melampaui target yang telah ditetapkan pada tahun 2021, sehingga melihat potensi tersebut, Indonesia mengusulkan untuk menjadikan IMT-GT sebagai kekuatan ekonomi halal di kawasan dan global.

“Indonesia mengusulkan menjadikan IMT-GT sebagai kekuatan ekonomi halal di kawasan dan global. Perlu adanya pemetaan dan pengembangan strategi untuk meningkatkan industri halal di IMT-GT,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mewakili Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin pertemuan tingkat menteri IMT-GT ke-26 secara virtual di Bali, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: Mendag Agus Tekankan Pentingnya Pemanfaatan Platform Digital

Baca juga: Setelah Teken RCEP, Mendag: Ekspor Indonesia Berpotensi Meningkat 7,2 Persen

Agus menjelaskan, hingga akhir Oktober 2020, kerja sama IMT-GT berhasil mencetak sebanyak 4.054 UKM Halal berorientasi ekspor.

Jumlah ini melampaui target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 3.000 UKM pada 2021, sehingga targetnya dinaikkan menjadi 7.000 UKM pada akhir 2021.

Tidak hanya jumlah UKM, dia menjelaskan, jumlah tenaga ahli halal juga telah melampaui target yang telah ditetapkan tiga negara tersebut.

BERITA TERKAIT

Agus menambahkan, jumlah tenaga ahli halal mencapai 59.418 tenaga ahli, angka tersebut jauh melampaui target sebesar 30.000 tenaga ahli.

“Kita paham bahwa pandemi Covid-19 telah mengakibatkan krisis dunia yang sangat besar. Semua negara menghadapi pertumbuhan yang negatif dan mengakibatkan jutaan orang beresiko kehilangan pekerjaan,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas