Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Petani Desa Siman Kediri Sejahtera karena Menanam Bawang Sayur

Sebagai supplier bawang sayur terbesar di Jawa Timur, para petani mampu memanfaatkan situasi kondisi selama pandemi

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
zoom-in Petani Desa Siman Kediri Sejahtera karena Menanam Bawang Sayur
IST
Petani bawang sayur di Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pandemi covid-19 yang merenggut kehidupan perekonomian berbagai lapisan masyarakat membuat banyak pelaku usaha khususnya UMKM terpuruk.

Peraturan pemerintah terkait segala kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal bersifat sosial termasuk gerak roda perekonomian harus dihentikan untuk menekan jumlah angka kasus penyebaran virus.

Namun tidak bagi masyarakat Desa Siman, Kebupaten Kediri, dengan komoditas unggulan pertanian bawang sayur atau bawang daun mereka bertahan dari pandemi.

Baca juga: Peruri-Askrindo Syariah Sepakati Penyediaan Jasa Tandatangan Digital

Baca juga: Askrindo dan Jembatan Emas Garap Asuransi Kredit Fintech

Sebagai supplier bawang sayur terbesar di Jawa Timur, para petani mampu memanfaatkan situasi kondisi selama pandemi untuk mendulang pundi pundi rupiah.

Kepala Desa Siman, Subagiyo mengatakan selama pandemi para petani ini tidak kesulitan mencari pasar.

Kebutuhan akan bawang sayur cukup besar, apalagi ditambah dengan regulasi pemerintah dalam hal pembatasan impor.

Berita Rekomendasi

“Di berbagai pihak banyak terjadi kemerosotan ekonomi, namun saat kondisi begini permintaan bawang sayur di untuk Jawa Timur justru cukup tinggi, kualitas bawang sayur lokal jauh lebih baik dibandingkan impor," ujar Subagiyo.

Dia menjelaskan, nilai jual bawang sayur asal Desa  Siman juga cukup stabil, berkat pembatasan impor oleh pemerintah.

Hal ini membuat permintaan pengiriman bawang daun juga semakin banyak, sehingga taraf hidup perekonomian warga di Desa Siman tidak merosot.

Subagiyo menambahkan, di desanya panen hasil tani bawang daun memakan waktu 45 hingga 60 hari dan sekali panen para petani bisa mendapatkan omzet mencapai Rp. 100 juta untuk 1 hektar sawah.

Ini karena nilai jual bawang daun sangat stabil dikisaran Rp 12.000 - Rp 13.000 per kilogram.

"Nilai jual bawang daun di sini memang lebih tinggi dari bawang sayur impor yang di kisaran Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu. Dari segi rasa dan keawetan, bawang sayur kami lebih unggul sehingga banyak dicari,” ujarnya.

Dorongan untuk UMKM

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas