Presiden Jokowi Buka BRILian Preneur UMKM Export 2020 Secara Virtual
Presiden berharap BRILian Preneur UMKM Export 2020 mampu meningkatkan transaksi dan volume ekspor RI akhir tahun ini.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) membuka BRILian Preneur UMKM Export 2020 melalui media virtual Kamis (10/12/2020).
Jokowi menyampaikan di masa pandemi kreativitas menjadi sebuah tuntutan termasuk UMKM yang harus mampu menampilkan produk yang menarik.
"Showcase di BRILian Preneur sangat berbeda dengan tampilan 3D virtual, dan ada instalasi seni yang bagus, kita seperti berada di ruang pameran yang sesungguhnya," kata Presiden.
Presiden berharap BRILian Preneur UMKM Export 2020 mampu meningkatkan transaksi dan volume ekspor RI akhir tahun ini.
Baca juga: Pengusaha Muda BRILian, Sulap Logam Jadi Cuan
"Kalau tahun 2019 bisnis matching mencapai 33,5 juta dolar AS. Tahun ini harus lebih, saya dengar target 50 juta dolar AS. Karena itu kolaborasi menjadi sangat penting," ucapnya.
Baca juga: BRI Akselerasi Pelaku Usaha UMKM Muda, Lewat Pengusaha Muda Brilian
BRILian Preneur UMKM Export 2020 berlangsung pada 1-15 Desember 2020 dan ditargetkan bisa memfasilitasi lebih dari 23 kontrak dan menghasilkan pendapatan sebanyak 50 juta dolar AS atau Rp 706 miliar.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso meyakini bisa mendatangkan lebih banyak buyer daripada tahun lalu.
“Kegiatan BRILian Preneur ini dimaksud agar UMKM tidak hanya naik kelas tapi juga mampu bersaing di pasar internasional," kata Sunarso.
Sebelumnya pada BRILian Preneur UMKM Export 2020 menghadirkan 74 buyer dari 16 negara langsung ke Jakarta untuk menghadiri acara pameran tersebut.
Adapun Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai BRILian Preneur UMKM Export 2020 bentuk dukungan potensi ekspor yang ada sehingga memberi kontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ekonomi kreatif semakin banyak dilirik di pasar global. Antusiasme produk UMKM juga makin berkembang,” ucap Teten.
Dengan peningkatan itu, menurut Teten ketersediaan lapangan pekerjaan menjadi lebih terbuka.