Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tahun Depan Tarif Cukai Naik 12,5 Persen, Harga Rokok Makin Mahal

Sri Mulyani menyebut keputusan menaikkan cukai rokok ini diambil dengan memperhatikan keberlangsungan tenaga kerja di industri terkait

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tahun Depan Tarif Cukai Naik 12,5 Persen, Harga Rokok Makin Mahal
kontan.co.id
Ilustrasi 

Untuk itu, Sri Mulyani meminta semua pihak terkait tetap menindak siapa saja yang berhubungan dengan rokok ilegal. Ia tidak mau upaya menaikkan cukai rokok malah dilemahkan maraknya rokok ilegal.

”Saya akan tetap meminta jajaran bea dan cukai dengan kenaikan CHT ini tetap meningkatkan kewaspadaannya. Tetap dilakukan tindakan preventif dan tindakan represif seperti yang selama ini dilihat,” ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Ketika Mantan Wapres RI Jusuf Kalla Singgung Pengusaha Terkaya RI Berbisnis Rokok

Tindakan preventif yang dimaksud Sri Mulyani adalah dengan sosialisasi dan terus mengawasi peredaran rokok ilegal. Selain itu, mendirikan kawasan industri tembakau adalah langkah pencegahan yang dilakukan agar mudah dilokalisir dan diawasi.

Sementara itu langkah represif seperti melakukan operasi, patroli laut bea dan cukai, dan berbagai penindakan yang menggandeng aparat penegak, pemda, dan pihak terkait.

Brdasarkan catatannya, sepanjang 2020 Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan setidaknya menindak 8,155 peredaran rokok ilegal.

"Meskipun dalam suasana dan situasi pandemi yang mengancam semuanya, Bea dan Cukai tetap meningkatkan jumlah penindakan terhadap peredaran rokok illegal sebanyak 8.155 kali. Ini upaya yang sangat heroik," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan jumlah penindakan tersebut meningkat dibanding tahun 2019 sebanyak 5.774 kali. Sementara di tahun 2018 ada 5.200 kali penindakan dan di 2017 hanya 3.176 kali penindakan.

Berita Rekomendasi

Sri Mulyani menjelaskan langkah yang dilakukan Ditjen Bea Cukai bekerja sama dengan pihak kepolisian hingga Pemda tersebut, bisa menyelamatkan pemasukan negara dalam bentuk cukai.

"Kami bisa menyelamatkan Rp 339 miliar untuk tahun 2020. Pada tahun sebelumnya Rp 247 miliar bisa diselamatkan. Sebelumnya 2018 diselamatkan Rp 225 miliar Ini angka yang sangat signifikan," katanya.

Sri Mulyani meminta semua pihak terkait tidak gampang puas dengan meningkatnya jumlah penindakan dan uang yang diselamatkan tersebut. Dia juga meminta Ditjen Bea dan Cukai tetap waspada dengan peredaran rokok illegal.

"Selama 4 tahun terakhir terlihat lebih dari 335 juta batang tiap tahun rokok illegal beredar. Semakin tinggi cukai semakin kita naikkan, semakin mereka bersemangat menghasilkan rokok illegal. Ini tantangan yang nyata," ujarnya.

Saham Rokok

Seiring dengan pengumuman Sri Mulyani tentang kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok untuk tahun depan, saham-saham emiten rokok langsung 'terbakar' alias rontok pada perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi kedua, Kamis (10/12).

Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terjun bebas menembus batas auto reject sebesar 6,96 persen, menetap di level 1.670 dari pembukaan pagi ini di 1.805. Investor asing terlihat beramai-ramai melepas HMSP. Tercatat saham dijual hingga Rp28,3 miliar hari ini.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas